Lumpia Semarang, Lumpia Khas yang Berbeda dengan Lumpia dari Daerah Lain

  • 5 tahun yang lalu
TRIBUN-VIDEO.COM – Dari berbagai catatan sejarah, lumpia semarang ditemui pertama kali pada abad ke 19.

Awal penemuan lumpia semarang bermula ketika seorang keturunan Tionghoa, Tjoa Thay Joe yang lahir di Fujian memutuskan untuk tinggal dan menetap di Semarang.

Tjoa Thay Joe kemudian membuka usaha bisnis makanan khas Tionghoa, yaitu makanan pelengkap berisi daging babi dan rebung.

Tjoa Thay Joe kemudian bertemu dengan Mbak Wasih, orang asli Jawa yang juga berjualan makanan.

Jenis makanan yang dijual Mbak Wasih hampir sama, hanya saja rasanya lebih manis serta berisi kentang dan udang.

Seiring berjalannya waktu, kedua orang itu pun saling jatuh cinta.

Bisnis yang mereka jalankan masing-masing akhirnya dilebur menjadi satu dan mengalami modifikasi menjadi perpaduan antara khas Tionghoa dengan Jawa menjadi lumpia.

Isi lumpia diubah menjadi ayam atau udang yang dicampur dengan rebung dan dibungkus dengan kulit lumpia.

Keunggulan lumpia yang mereka buat terdapat pada udang dan telur yang tidak amis, rebungnya memiliki rasa manis, serta kulit lumpia yang renyah jika digoreng.

Lumpia semarang buatan mereka biasa dijual di Olympia Park, sebuah pasar malam Belanda tempat mereka berdua berjualan.

Karena itu, makanan itu kemudian dikenal dengan nama lumpia.

Usaha mereka semakin besar dan kemudian diteruskan oleh anak-anaknya.

Beberapa anak mereka yang melanjutkan usaha lumpia semarang tersebut adalah Siem Gwan Sing dan Siem Hwa Noi yang membuka cabang di Mataram, Siem Swie Kiem meneruskan usaha warisan ayahnya di Gang Lombok No 11, serta Siem Siok Lien dan anak dari Siem Swie Hie membuka cabang di Jalan Pemuda dan Pandarnaran.

Usaha itu kemudian dikenal dengan nama Lumpia Mba Lien.

Ciri Khas Lumpia Semarang

Lumpia Semarang atau Loen Pia semakin dikenal luas.

Seiring berjalannya waktu, kudapan khas Semarang ini semakin banyak dikenal oleh masyarakat.

Lumpia juga sudah tidak hanya dijumpai di Semarang saja, di beberapa daerah lumpia juga sudah mudah ditemukan.

Meski begitu, kekhasan lumpia semarang tidak bisa ditiru oleh kebanyakan orang.

Racikan lumpia semarang termasuk unik dan ikonik, sehingga sulit ditiru oleh para pengusaha baru.

Lumpia semarang dibuat dari adonan tepung yang dibuat tipis membentuk sebuah lingkaran.

Hasil cetak tepung tersebut kemudian diberikan isi dan digulung menjadi lumpia.

Cara membuatnya memang tidak terlalu susah untuk ditiru, namun untuk membuat isi lumpia tidak semua orang bisa menirunya, terlebih untuk yang berada di luar Semarang.

Isi lumpia semarang adalah rebung, yaitu tunas bamboo yang masih sangat muda.

Rebung tersebut kemudian diiris kecil-kecil, kemudian dimasukkan sebagai isi lumpia.

Setelah digulung, lumpia bisa langsung digoreng dan langsung dinikmati.

Namun untuk melengkapi cita rasanya, biasanya lumpia semarang ditambah dengan sambal cocol.

Sambal cocol ini juga menjadi ciri khas lumpia semarang sendiri selain rebung tadi.

Sambal cocol untuk lumpia semarang dibuat lebih kental dengan bahan-bahan seperti kanju, gula merah, dan sejumlah bumbu lainnya.

Selain itu, lumpia semarang juga bisa disajikan bersama acar timun dan cabai rawit.

Tambahan-tambahan itulah yang menjadi ciri khas lumpia semarang dan membedakannya dengan lumpia-lumpia di daerah lain.