Rencong - Senjata Khas Warisan Budaya Kesultanan Aceh

  • 5 tahun yang lalu
TRIBUN-VIDEO.COM – Rencong merupakan senjata tradisional yang berasal dari daerah Aceh.

Berdasarkan catatan sejarah yang ada, rencong mulai dikenal sejak zaman kepemimpinan Sulthan Ali Mugayatsyah berkuasa di Kerajaan Aceh pada tahun 1514 sampai 1528 M.

Bahkan ada juga catatan sejarah yang menyebutkan bahwa masyarakat Aceh telah mempergunakan Rencong sejak berdirinya kerajaan-kerajaan Islam pada sekitar abad ke-13. (1)

Kedudukan rencong bagi Kesultanan Aceh juga sangat penting, rencong selalu diselipkan di pinggang Sultan Aceh, selain para Ulee Balang dan masyarakat biasa juga menggunakan rencong.

Rencong emas milik Sultan Aceh dapat dijumpai di Museum Sejarah Aceh, hal itu menunjukkan bahwa rencong memang sudah ada sejak masa Kesultanan Aceh meski sampai sekarang pembuat pertamanya belum diketahui pasti.

Rencong merupakan simbol keberanian dan kegagahan ureueng Aceh, siapapun yang memegang rencong akan merasa lebih berani menghadapi musuh.

Rencong masih dipakai seperti dalam upacara pernikahan yang menggambarkan keberanian seorang laki-laki dalam memimpin keluarga setelah menikah. (2)

Masyarakat Aceh selalu menjaga kelestarian rencong secara turun temurun.

Sejak masa Kerajaan Samudera Pasai dan Kerajaan Aceh Darussalam, laki-laki Aceh terbiasa menyematkan rencong di pinggan setiap bepergian.

Jika dilihat secara sekilas, rencong memiliki bentuk seperti kalimat Basmalah yang ditulis dalam Bahasa Arab.

Tulisan itu memang tidak terlihat secara mendetail, namun secara kasar bentuk rencong memang mirip dengan kalimat Bismillah.

Hal tersebut menunjukkan adanya hubungan yang erat antara rencong dengan nuansa Islam.

Selain itu, rencong juga hanya boleh digunakan untuk kebaikan, membela diri, atau berperang di jalan Allah.

Zaman dulu, rencong digunakan para pahlawan dan pejuang Aceh untuk melawan tentara Portugis, Jepang, dan Belanda untuk mempertahankan tanah kelahiran mereka.