Viral Pernyataan dr Lois Owien Soal Bahaya Konsumsi Banyak Jenis Obat, Apa Itu Interaksi Obat_
- 3 tahun yang lalu
TRIBUN-VIDEO.COM - Beberapa waktu lalu, dr Lois Owien memberikan pernyataan yang cukup mengejutkan.
Ia menyebut, banyak pasien Covid-19 di Indonesia yang meninggal dunia di rumah sakit akibat meminum berbagai jenis obat.
Menurutnya, banyak pasien yang meninggal dunia dikarenakan adanya interaksi antar obat tersebut.
"Interaksi antar obat. Kalau buka data di rumah sakit, itu pemberian obatnya lebih dari enam macam," kata dr Lois.
Lalu apa itu interaksi antar obat yang dimaksud oleh dr Lois?
Dikutip dari Kompas.com, Kamis (15/7/2021), interaksi antar obat adalah pengaruh suatu obat terhadap efek obat lain saat obat-obat tersebut dikonsumsi secara bersamaan.
Guru Besar Fakultas Farmasi UGM, Zullies Ikawati mengatakan, interaksi antar obat tidak selalu berbahaya, bahkan bisa menguntungkan.
"Tidak semua interaksi obat itu selalu merugikan, tetapi juga bisa menguntungkan," ungkap Prof Zullies.
Ia juga mengingatkan bahwa tak hanya pasien Covid-19 saja yang mengonsumsi banyak obat.
Zullies juga menjelaskan, interaksi antar obat bisa bersifat sinergis atau antagonis, bisa meningkatkan atau mengurangi efek obat lain.
Meski begitu, ia tak menampik soal interaksi antar obat yang bisa merugikan.
Meski begitu setiap interaksi obat yang terjadi tak bisa digeneralisir dan harus dikaji secara individu.
Ia juga menambahkan, banyak penyakit yang membutuhkan lebih dari satu obat, terlebih jika penyakitnya lebih dari satu.
Bahkan satu penyakit saja bisa membutuhkan lebih dari satu obat.
"Banyak kondisi penyakit yang membutuhkan lebih dari satu macam obat, apalagi jika penyakitnya lebih dari satu. Bahkan satu penyakit pun bisa membutuhkan lebih dari satu obat," ungkap Prof Zullies.
Pada pasien Covid-19 yang bergejala sedang sampai berat misalnya, sangat mungkin diperlukan beberapa obat untuk mengatasi berbagai gejala tersebut.
Lalu interaksi obat yang bagaimana yang merugikan?
Interaksi antar obat dikatakan merugikan bila suatu obat menyebabkan berkurangnya efek obat lain yang digunakan secara bersamaan.
Selain itu, dikatakan merugikan bila ada risiko efek samping obat tertentu yang sama dengan obat lain.
Sehingga bila digunakan bersamaan akan meningkatkan risiko efek sampingnya.
Salah satu contohnya pada obat azitromisin dan hidroksiklorokuin, efek samping obat-obat ini dapat mengganggu irama (ritme) jantung, maka bisa terjadi efek total yang membahayakan jika digunakan bersama.
Bagaimana menghindari interaksi obat yang merugikan?
Interaksi obat bisa dihindari dengan mengatur cara pemberiannya.
Obat diberikan dan dikonsumsi dengan jangka waktu alias tidak bersamaan.
Bisa juga diatur dengan menyesuaikan dosis.
Zullies kemudian menegaskan, interaksi obat yang disampaikan oleh dr Lois , tidak semudah itu membuat pasien meninggal dunia.
(Tribun-Video.com/Kompas.com)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Apa Itu Interaksi Obat dan Berbahayakah Minum Banyak Obat?", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/sains
Ia menyebut, banyak pasien Covid-19 di Indonesia yang meninggal dunia di rumah sakit akibat meminum berbagai jenis obat.
Menurutnya, banyak pasien yang meninggal dunia dikarenakan adanya interaksi antar obat tersebut.
"Interaksi antar obat. Kalau buka data di rumah sakit, itu pemberian obatnya lebih dari enam macam," kata dr Lois.
Lalu apa itu interaksi antar obat yang dimaksud oleh dr Lois?
Dikutip dari Kompas.com, Kamis (15/7/2021), interaksi antar obat adalah pengaruh suatu obat terhadap efek obat lain saat obat-obat tersebut dikonsumsi secara bersamaan.
Guru Besar Fakultas Farmasi UGM, Zullies Ikawati mengatakan, interaksi antar obat tidak selalu berbahaya, bahkan bisa menguntungkan.
"Tidak semua interaksi obat itu selalu merugikan, tetapi juga bisa menguntungkan," ungkap Prof Zullies.
Ia juga mengingatkan bahwa tak hanya pasien Covid-19 saja yang mengonsumsi banyak obat.
Zullies juga menjelaskan, interaksi antar obat bisa bersifat sinergis atau antagonis, bisa meningkatkan atau mengurangi efek obat lain.
Meski begitu, ia tak menampik soal interaksi antar obat yang bisa merugikan.
Meski begitu setiap interaksi obat yang terjadi tak bisa digeneralisir dan harus dikaji secara individu.
Ia juga menambahkan, banyak penyakit yang membutuhkan lebih dari satu obat, terlebih jika penyakitnya lebih dari satu.
Bahkan satu penyakit saja bisa membutuhkan lebih dari satu obat.
"Banyak kondisi penyakit yang membutuhkan lebih dari satu macam obat, apalagi jika penyakitnya lebih dari satu. Bahkan satu penyakit pun bisa membutuhkan lebih dari satu obat," ungkap Prof Zullies.
Pada pasien Covid-19 yang bergejala sedang sampai berat misalnya, sangat mungkin diperlukan beberapa obat untuk mengatasi berbagai gejala tersebut.
Lalu interaksi obat yang bagaimana yang merugikan?
Interaksi antar obat dikatakan merugikan bila suatu obat menyebabkan berkurangnya efek obat lain yang digunakan secara bersamaan.
Selain itu, dikatakan merugikan bila ada risiko efek samping obat tertentu yang sama dengan obat lain.
Sehingga bila digunakan bersamaan akan meningkatkan risiko efek sampingnya.
Salah satu contohnya pada obat azitromisin dan hidroksiklorokuin, efek samping obat-obat ini dapat mengganggu irama (ritme) jantung, maka bisa terjadi efek total yang membahayakan jika digunakan bersama.
Bagaimana menghindari interaksi obat yang merugikan?
Interaksi obat bisa dihindari dengan mengatur cara pemberiannya.
Obat diberikan dan dikonsumsi dengan jangka waktu alias tidak bersamaan.
Bisa juga diatur dengan menyesuaikan dosis.
Zullies kemudian menegaskan, interaksi obat yang disampaikan oleh dr Lois , tidak semudah itu membuat pasien meninggal dunia.
(Tribun-Video.com/Kompas.com)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Apa Itu Interaksi Obat dan Berbahayakah Minum Banyak Obat?", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/sains