Bantah Pakai Strategi Firehouse of Falsehood, BPN: Pemerintah Pabrik Hoaks
  • 5 tahun yang lalu
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam

TRIBUN-VIDEO.COM - Juru debat Badan Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, Ahmad Riza Patria membantah tudingan kubu 01 yang menyebut pihaknya menggunakan strategi firehouse of falsehood.

"Yang menyebar kebohongan itu benar yang disampaikan Rocky Gerung bahwa pabrik hoaks itu ada pada penguasa ada pada pemerintah. Karena pemerintah punya kekuasaan, apa itu? Yang membuat regulasi, punya aparat, punya media, logistik punya banyak pemerintah," ucap Riza di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (4/2/2019).

Menurutnya, kubu petahana justru merupakan pihak yang paling berpotensi menggunakan kabar bohong atau hoaks.

Hal itu karena oposisi memiliki keterbatasan.

"Penyebar hoaks ya di mana-mana ya penguasa. Karena punya kekuasaan dan segalanya. Oposisi ini tidak punya apa-apa kecuali hati nurani dan semangat juang demi keadilan, bangsa, dan negara," imbuhnya.

Lebih lanjut, Legislator Gerindra itu menyebut pihaknya memakai strategi yang biasa-biasa saja.

"Strategi kami biasa-biasa saja. Enggak ada yang luar biasa. Kami menyadari punya banyak keterbatasan, sementara Pak Jokowi punya uang, logistik, anggaran sebagainya," tutup Riza.

Sebelumnya, Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo (Jokowi) - KH Maruf Amin menjelaskan Jokowi ingin mengingatkan rakyat agar tidak tertipu dengan elite yang memakai propaganda Rusia dan konsultan asing di Pemilu 2019.

Menurut Ace, Jokowi sedang membongkar strategi kampanye lawan politik, yaitu strategi firehose of falsehood.

"Semburan hoaks ini by design untuk membangun framing negara kita sudah dikuasai asing, hilang kedaulatan dan juga pada ambang kebangkrutan. Cara ini mirip dengan strategi firehose of falsehood yang digunakan dalam Pilpres AS dan Brazil. Di AS, Trump menggunakan model propaganda ini dan mengangkat tema Make America Great Again. Tema yang sama juga berkali kali digunakan oleh Prabowo dengan gunakan propaganda yang sama Make Indonesia Great Again," ujar Ace. (*)

Dianjurkan