Megawati Tantang Debat Pelaku Penyebar Hoaks dan Fitnah

  • 5 tahun yang lalu
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda

TRIBUN-VIDEO.COM - Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri menyoroti maraknya penyebaran berita hohong atau hoaks yang begitu masiv di media sosial.

Menurut Megawati, anak-anak muda Indonesia yang menyebar hoaks cenderung cengeng.

Sebab, mereka sama sekali tak memiliki tanggung jawab.

Untuk itu, ia mengaku ingin sekali berdebat dengan para penyebar hoaks.

Hal itu disampaikan Megawati saat berdialog dengan ratusan anak muda dengan tema 'Bu Mega Bercerita' dalam rangkaian HUT ke-46 PDIP di Kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (7/1/2019).

"Karena enggak punya tanggung jawab ya itu senang banget sih hoaks, banyakan. Ya datang dong ke sini, saya ingin debat dengan dia, ayo saya tantangin,saya mau berdialog," kata Megawati dengan nada geram.

Presiden RI kelima ini menyadari, banyaknya hoaks muncul dari kalangan anak-anak muda dikarenakan belum menjadi seseorang.

Kelak, kata Mega, ketika nanti mereka sudah menjadi seseorang, anak-anak muda itu akan merasakan sendiri dampak dari hoaks seperti apa.

"Nanti kalau suatu saat kamu sudah menjadi seseorang, baru ngerasain kayak apa susahnya setengah mati seperti sekarang kan. Coba aja nanti Ibu doakan suatu saat ada yang jadi, tapi ingat ingat ya saya," ucap Mega sambil tertawa.

Guna menangkal hoaks, Mega meminta anak-anak muda Indonesia mencontoh dirinya.

Tak bermaksut menyombongkan dirinya, Mega menilai pengalamannya saat menjadi milenial perlu dituru banyak anak muda.

Ia berkisah, dimana saat berusia 14 tahun, ia sudah berbincang dengan bahasa Inggris dengan tokoh-tokoh internasional.

Bagaimana, saat itu ia diajak Bung Karno untuk menghadiri KTT Asia Afrika dan berbincang dengan Jawaharlal Nehru mantan PM India.

"Coba jadi saya, saya ini kayak saya ini tak ada rasa gemetar. Karena saya bukan omong kosong, ini buktinya kan pada nanya bisa bahasa Inggris enggak? Yang penting beliau (Nehru) mengerti," ungkap Mega.

"Itu 14 tahun, apa artinya? Itulah penggemblengan yang namanya pada jiwa dan badan anak-anak muda yang seharusnya berbuat seperti itu," sambungnya. (*)

Dianjurkan