Panglima TNI Tegaskan TNI Siap Amankan Pemilu 2019 dan Siapapun yang Mengganggu Kedaulatan NKRI Akan Berhadapan Dengan TNI

  • 5 tahun yang lalu
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan

TRIBUN-VIDEO.COM, JAKARTA - Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto menegaskan siapapun pihak yang akan mengganggu kedaultan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) akan berhadapan dengan Tentara Nasional Indonesia.

Hal itu disampaikan Hadi usai menyaksikan Latihan Penanggulangan Teror oleh TNI TA 2019 di Hotel Mercure Ancol pada Selasa (9/4/2019).

"Saya ingin memastikan bahwa jika ada pihak-pihak yang mengganggu stabilitas politik, jalannya demokrasi, mengganggu NKRI, menganggu pancasila, menganggu UUD 1945, dan menganggu Bhineka Tunggal Ika maka akan berhadapan dengan TNI," kata Panglima TNI

Hadi juga menyatakan kesiapannya untuk mengamankan Pemilu 2019.

"Saya, Panglima TNI didampingi oleh Kepala Staf angkatan, dan Komandan Pasukan Khusus TNI menyatakan bahwa TNI dan jajaran siap mengamankan pemilihan legislatif dan pemilihan presiden tahun 2019. Kami menekankan bahwa politik TNI adalah politik negara, TNI netral dalam pelaksanaan pileg maupun pilpres 2019," kata Hadi.

Untuk itu, ia berharap kepada seluruh masyarakat agar dapat memahami pesannya.

"Ingat,TNI adalah bentengnya NKRI, NKRI, harga mati! Mudah-mudahan seluruh bangsa Indonesia juga bisa mengerti apa yang disampaikan oleh seluruh prajurit TNI," kata Hadi.

Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto‚ didampingi Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Andika Perkasa, Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Siwi Sukma Adji, dan Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) Marsekal TNI Yuyu Sutisna meninjau langsung latihan Penanggulangan Terorisme Satgultor TNI TA 2019 di Hotel Mercure Ancol, Jakarta Utara, Selasa (9/4/2019).

Tema Latihan Penanggulangan Terorisme tersebut adalah “Satgultor TNI Melaksanakan Penanggulangan Aksi Terorisme di Wilayah DKI Jakarta Dalam Rangka Mendukung Tugas Pokok TNI”.

Tujuan diadakannya Latihan Satgultor TNI untuk menguji kesiapsiagaan Satgultor TNI untuk melaksanakan operasi penaggulangan terorisme dalam rangka menghadapi kemungkinan ancaman terorisme yang diperkirakan akan terjadi.

Latihan Penanggulangan Terorisme melibatkan sekitar 500 sampai 600 prajurit dari tiga pasukan khusus TNI, terdiri dari Satuan-81 Kopassus TNI AD, Detaseman Jala Mangkara (Denjaka) TNI AL dan Satbravo-90 Paskhas TNI AU.

Selain melibatkan pasukan elit tersebut, latihan itu juga melibatkan sejumlah alutsista TNI antara lain helikopter Super Puma TNI AU dan heli Bell TNI AD untuk menurunkan pasukan di atas gedung hotel Mercure Ancol.

Selain itu tampak juga sejumlah sea rider dengan senjata lengkap yang digunakan untuk mengejar kapal yang digunakan oleh teroris untuk membawa kabur sandra dalam skenario pembebasan sandra.

Tampak juga sejumlah kendaraan lainnya yang berfungsi untuk menjinakan bom dan satuan K-9.

Aksi tersebut berlangsung sekira 30 menit dan disaksikan langsung oleh para awak media baik lewat videotron yang disediakan maupun melihat langsung dengan jarak terbatas. (*)

Dianjurkan