Boni Hargens Dorong Tabloid Indonesia Barokah Terus Diterbitkan

  • 5 tahun yang lalu
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda

TRIBUN-VIDEO.COM - Direktur Lembaga Pemilih Indonesia (LPI) Boni Hargens mengapresiasi terbitnya Tabloid Indonesia Barokah jelang Pemilu 2019.

Boni bahkan mendorong, tabloid yang berisi tentang pemberitaan capres Joko Widodo (Jokowi) terus beredar di masyarakat.

Sebab, ia menilai isi tabloid itu sekaligus meluruskan fitnah-fitnah yang ditujukan kepasa Jokowi.

"Kami sendiri dari LPI sangat mendukung kalo tabloid ini terus didorong dan dibolehkan sebagai bentuk informasi kepada publik, bahwa segala macam fitnah yang menyudutkan presiden maupun pemerintah itu perlu diklarifikasi dan tabloid ini muncul sebagai bentuk klarifikasi meski tidak ada korelasi dengan pemerintah atau dengan kelompok timses Jokowi-Ma'ruf," kata Boni dalam diskusi 'Indonesia Barokah dan Perang Melawan Hoaks' di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Sabtu (2/2/2019).

Boni juga menuturkan, isi dari tabloid itu memberikan pencerahan sekaligus ungkapan kemarahan masyarakat terhadap politik hoaks yang telah mengancam keutuhan NKRI, peradaban demokrasi dan martabat manusia.

Untuk itu, ia menegaskan Tabloid Indonesia Barokah sangat berbeda dengan Tabloid Obor Rakyat yang beredar 2014 lalu.

"Ketika kami mengevaluasi obor rakyat di 2014, obor rakyar muncul menjadi kehebohan karena data-data yang dimunculkan dari tabloid itu provokasi semua isinya fitnah," ungkapnya.

Ia menambahkan, Tabloid Indonesia Barokah merupakan sebuah terobosan untuk tidak terprovokasi oleh upaya-upaya penetrasi, ideologi dan praktek-praktek politik curang hanya untuk kekuasaan.

Tabloid Indonesia Barokah sebelumnya banyak tersebar di daerah Jawa Tengah dan Jawa Barat. Oleh Bawaslu dan Dewan Pers, tabloid tersebut telah ditarik dari peredaran.

Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno juga telah melaporkan Tabloid Indonesia Barokah ke pihak kepolisian.

Tabloid itu dilaporkan lantaran diduga memuat pemberitaan yang tendensius terhadap pasangan capres-cawapres Prabowo-Sandiaga dan tidak jelas siapa yang menerbitkan.

Dianjurkan