Prediksi soal Puncak Kasus Covid-19 di RI Akhir Juli 2021 hingga Potensi Kematian Harian Capai 2000

  • 3 tahun yang lalu
TRIBUN-VIDEO.COM - Kasus Covid-19 di Indonesia mengalami lonjakan yang sangat signifikan dalam kurun waktu satu minggu terakhir.

Bahkan, Indonesia mengalami rekor harian tertinggi pada Minggu (27/6/2021) 21.342 kasus baru.

Sedangkan Senin (28/6/2021) mengalami kenaikan 20.694 kasus baru.

Sebelum adanya rekor ini, rupanya beberapa ahli telah memprediksi lonjakan ini menjadi puncak kasus Covid-19 di Indonesia.

Termasuk prediksi dari Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin pada Senin (31/5/2021) lalu yang menyebut puncak kenaikan Covid-19 pasca-lebaran terjadi pada akhir Juni 2021.

Mengingat kondisi kasus Covid-19 di Indonesia saat ini, ahli perkirakan puncak kasus akan terjadi dalam waktu dekat.

Epidemiolog Griffith University Australia, Dicky Budiman melakukan perhitungan terkait perkiraan situasi pandemi Covid-19 di Tanah Air.

Dikutip dari Kompas.com, Dicky menyampaikan, dengan kebijakan penanganan Covid-19 seperti ini, Indonesia akan mengalami puncak kasus di akhir bulan Juli 2021.

Ia menyebutkan, jumlah orang yang terpapar Covid-19 bisa mencapai 200.000 orang per hari.

Kemudian, kasus kematian akibat Covid-19 bisa mencapai angka 2000 per hari.

"Perhitungan yang terakhir saya lakukan, kita dengan skenario saat ini, kita akan pada puncak akhir Juli itu," kata Dicky saat dihubungi Kompas.com, Selasa (29/6/2021).

"Angka kematian bisa 2.000-an per hari dan dengan kasus infeksi udah di atas 200.000 per hari, dan udah kolaps ya," ujar dia.

Menurut Dicky, puncak dari kasus Covid-19 dapat berlangsung sekitar dua hingga tiga minggu

Ia memperkirakan, kasus Covid-19 di Tanah Air baru akan menurun di awal bulan Oktober nanti.

"Dan itu berlangsung bisa dua, tiga minggu dan kita baru berakhir di, melandainya di September loh, mungkin awal Oktober mulai agak landai," ucap dia.

Seperti dikutip Tribunnews.com pada 14 Juni 2021, menurutnya ada banyak faktor yang membuat lonjakan kasus Covid-19 bisa terjadi.

Seperti penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang tidak efektif, penerapan testing, tracing dan treatment atau 3T yang kurang maksimal.

Hingga faktor varian baru virus corona varian Alpha atau B.1.1.7 dari Inggris.

"Ini adalah akumulasi perjalanan selama satu tahun, dan (kondisi) saat ini diperburuk dengan varian Aplha dari UK (Inggris)," kata Dicky saat dihubungi Kompas.com, Senin (14/6/2021).

Sebelum terjadi puncak di akhir Juli 2021, pada akhir Juni 2021 ini Indonesia akan mengalami lonjakan yang signifikan.

Menurutnya lonjakan kasus pada akhir Juni ini adalah puncak dari gelombang pertama.

"Ini sudah jelas apa yang terjadi adalah akumulasi dari banyak faktor. Kebetulan, kita menuju puncak dari gelombang pertama yang tadinya lama," kata Dicky, dikutip dari tayangan Youtube Kompas TV, Sabtu (19/6/2021).

Kondisi ini akan semakin diperburuk oleh keberadaan varian Delta, varian baru virus corona dari India yang sudah mulai mendominasi di Indonesia di akhir Juli 2021 nanti.

Dianjurkan