Gelombang Pertama Wabah Tidak Pernah Benar-Benar Selesai: Warga Wuhan

  • 3 tahun yang lalu
Menurut media Tiongkok, lebih banyak kasus virus bermunculan di seluruh negeri. Beberapa laporan menyebutnya sebagai gelombang kedua. Namun beberapa orang Tiongkok mengatakan, gelombang pertama tidak pernah benar-benar berakhir. Mereka mengatakan, bahwa mereka masih berjuang melawan penyembunyian rezim Tiongkok.

Sudah lebih dari setahun sejak virus PKT, atau Partai Komunis Tiongkok, pertama kali pecah di Wuhan. Warga Wuhan, Zhang Hai mengatakan dia tidak dapat mengajukan tuntutan hukum terhadap rezim karena telah menutup-nutupi pandemi.

Ayah Zhang meninggal akibat virus PKT pada Februari 2020. Zhang menuntut otoritas Wuhan pada Juni, karena menutup-nutupi tingkat keparahan virus. Dia menuntut 300 ribu Dolar sebagai kompensasi, namun pengadilan menolak pengajuan kasus tersebut.

Pada bulan Agustus, dia mengajukan pengaduan ke Mahkamah Agung provinsi Hubei, tapi mendapat tanggapan yang sama. Zhang mengatakan PKT telah mencoba untuk mengabaikan asal mula pandemi sejak awal, dan justru malah menyalahkan negara lain karena mengimpor infeksi ke Tiongkok. Dalam melakukan ini, dia mengatakan Beijing berusaha menghindari tanggung jawab.

Kembali pada bulan Maret, PKT berusaha menyalahkan tentara AS, yang membawa virus ke Tiongkok. Zhang Hai mengatakan rezim seharusnya tidak membuat klaim itu tanpa bukti.

Dia menjelaskan bahwa semakin dia ditekan, semakin dia merasa, kalau dia harus berbicara.

Zhang menambahkan bahwa dia tidak akan pernah mempercayai data yang dilaporkan oleh media, yang dikendalikan negara Tiongkok.

Berdasarkan laporan yang dirilis oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Tiongkok Desember lalu,tingkat infeksi virus di antara populasi Wuhan mencapai sekitar 5% pada April tahun lalu. Berdasarkan perkiraan ini, maka hampir 500 ribu orang di Wuhan akan terinfeksi penyakit itu, yang mana adalah 10 kali lebih tinggi

Penjelasan tentang istilah “Virus Partai Komunis Tiongkok (Virus PKT)”
New Tang Dynasty (NTD) Television menggunakan istilah “Virus Partai Komunis Tiongkok” atau “Virus PKT” sebagai pengganti dari istilah “COVID-19” atau “Virus Korona Baru”, akibat dari tindakan menutup-nutupi Partai Komunis Tiongkok di awal penyebaran virus dan menyebabkan pandemi global.
Editorial The Epoch Times berbahasa Inggris yang merupakan media afiliasi NTD juga mengungkapkan bahwa penggunaan nama “Virus PKT” diperlukan untuk membedakan para ‘korban virus’ (warga Tiongkok dan dunia) dari ‘pihak yang mengorbankan’ (Partai Komunis Tiongkok)

Donasi dukung kami: https://ntdindonesia.com/donasi/
Lebih banyak berita dan artikel ☛ https://ntdindonesia.com/
Terhubung dengan kami di Facebook ☛ https://facebook.com/ntdindonesia/
Saksikan juga video kami di ☛ https://www.dailymotion.com/ntdindonesia
Video inspirasi setiap hari ☛ https://www.youtube.com/ntdkehidupan

#covid #virus #corona #pandemi #wabah #epidemi #tiongkok #cina #china #pkt #partaikomunistiongkok #virustiongkok #viruscina #korona #viruspkt #viruskoronabaru #wuhan #hubei #pemerintah #data

Dianjurkan