Wanita Tiongkok Mengenang Kematian Keluarga Akibat Virus, Mengkritisi Rezim PKT

  • 3 tahun yang lalu
Seorang wanita di Tiongkok seharusnya dapat merayakan tahun baru Imlek bersama keluarganya, jika rezim Tiongkok tidak menutupi wabah virus yang terjadi. Itu karena setahun yang lalu, keluarganya meninggal akibat virus PKT.

Saat perayaan Tahun Baru Imlek dimulai di seluruh Asia, tidak semua orang merayakannya tahun ini. Bagi seorang wanita muda Tiongkok, festival musim semi yang biasanya menyenangkan, justru menandai saat-saat kesedihan. Deng Wei, 26 tahun, masih ingat saat terakhir kali dia berbicara dengan Ayah dan Neneknya, sebelum mereka meninggal setahun yang lalu. Itu setelah mereka terjangkit virus PKT.

Dia tidak tahu pasti bagaimana keluarganya tertular virus, tapi dia punya dugaan. Tahun lalu, pada 6 dan 7 Januari dia mengikuti pertemuan keluarga, yang terdiri dari beberapa lusin orang. Sekitar waktu ini, beberapa dokter Wuhan, termasuk Li Wenliang yang terkenal, mencoba untuk memperingatkan tentang virus mematikan tersebut. Tapi otoritas membungkam mereka, menuduh mereka "menyebarkan rumor" dan "mengganggu ketertiban sosial".

Deng mengatakan, dia berharap otoritas Tiongkok waktu itu lebih transparan tentang bahaya virus. Dia mungkin telah mengambil lebih banyak tindakan pencegahan, atau membatalkan pertemuan keluarga sama sekali. Mungkin kematian Ayah dan Neneknya bisa dicegah.

Dokter Li sendiri kemudian terjangkit virus tersebut, dan tidak lama, meninggal karenanya. Diagnosisnya memicu kemarahan di seluruh Tiongkok, di mana reaksi balik meningkat terhadap sensor Tiongkok, serta keputusan otoritas untuk menunda mengumumkan informasi terkait virus.

Sumber tautan terkait:
https://www.reutersconnect.com/all?id=tag%3Areuters.com%2C2021%3Anewsml_WDDZ26HJB&share=true

-------

Penjelasan tentang istilah “Virus Partai Komunis Tiongkok (Virus PKT)”
New Tang Dynasty (NTD) Television menggunakan istilah “Virus Partai Komunis Tiongkok” atau “Virus PKT” sebagai pengganti dari istilah “COVID-19” atau “Virus Korona Baru”, akibat dari tindakan menutup-nutupi Partai Komunis Tiongkok di awal penyebaran virus dan menyebabkan pandemi global.
Editorial The Epoch Times berbahasa Inggris yang merupakan media afiliasi NTD juga mengungkapkan bahwa penggunaan nama “Virus PKT” diperlukan untuk membedakan para ‘korban virus’ (warga Tiongkok dan dunia) dari ‘pihak yang mengorbankan’ (Partai Komunis Tiongkok)

Donasi dukung kami ☛ https://ntdindonesia.com/donasi/
Lebih banyak berita dan artikel ☛ https://ntdindonesia.com/
Terhubung dengan kami di Safechat ☛ https://safechat.com/channel/2790461463648540578
Terhubung dengan kami di Facebook ☛ https://facebook.com/ntdindonesia/
Saksikan juga video kami di ☛ https://www.dailymotion.com/ntdindonesia
Video inspirasi setiap hari ☛ https://www.youtube.com/ntdkehidupan

#korban #tiongkok #covid #virus #corona #pandemi #wabah #epidemi #cina #china #pkt #partaikomunistiongkok #virustiongkok #viruscina #korona #viruspkt #viruskoronabaru

Dianjurkan