Ikan Asin, Olahan dari Ikan yang Diasinkan Agar Lebih Awet
  • 5 tahun yang lalu
TRIBUN-VIDEO.COM - Ikan asin merupakan olahan makanan yang tidak asing bagi masyarakat Indonesia.

Ternyata ikan asin memiliki sejarah panjang di Indonesia.

Sejak abad ke VIII masehi, masyarakat Indonesia yang tinggal di Jawa telah gemar mengonsumsi ikan asin.

Menurut seorang arkeolog Indonesia, Tuti Surti Nastiti, ikan asin memiliki kaitan dengan aktivitas ekonomi dan sosial masyarakat Mataram Kuno.

Pada saat itu masyarakat Mataram Kuno menjadikan ikan asin menjadi salah satu komuditi di pasar Jawa sejak 13 abad lalu.

Sejarah ikan asin tercantum dalam dua prasasti.

Prasasti pertama ialah Prasasti Pangumulan A yang berangka tahun 824 saka atau 902 Masehi.

Prasasti kedua ialah Prasasti Rukam yang berangka tahun 829 saka atau 907 Masehi.

Dalam prasasti itu menjelaskan tentang jenis-jenis ikan yang dijadikan ikan asin pada saat itu.

Prasasti Pangumulan A menjelaskan bahwa jenis ikan yang dijadikan ikan asin adalah ikan kembung, ikan kakap, dan ikan tengiri.

Kedua prasasti tersebut menjelaskan istilah yang disebut grih dan dendain untuk ikan asin yang dikeringkan.

Bahkan dalam bahasa Jawa, ikan asin disebut gereh.

Sedangkan ikan yang dikeringkan disebut dendeng.

Pada dahulu kala, ikan asin digunakan sebagai hidangan upacara.

Dalam Prasasti Rukam, grih atau dendain digunakan sebagai hidangan yang disajikan dalam upacara penetapan sima (tanah suci).

Ikan asin tak hanya menjadi santapan untuk konsumsi sehari-hari, namun juga dihidangkan dalam upacara besar.
Dianjurkan