Pecel Lele, makanan berbahan dasar ikan lele yang popular dan berasal dari Lamongan, Jawa Timur
  • 5 tahun yang lalu
TRIBUN-VIDEO.COM - Pecek Lele atau yang akrab disebut dengan Pecel Lele merupakan makanan berbahan dasar ikan lele yang popular dan berasal dari Lamongan, Jawa Timur.

Meskipun dinamai Pecel Lele, namun didalam makanan ini taka da unsur sambal kacang seperti pecel-pecel pada umumnya.

Nama aslinya adalah Pecek Lele, namun karena ada kemiripan nama dengan makanan khas Betawi, Pecak dan demi mengindari miskomunikasi maka para pedagang Pecek Lele yang ada di Jakarta merombak nama dagangan kaki lima mereka dengan istilah baru yakni Pecel Lele.

Ternyata meski merupakan makanan sederhana terdiri dari ikan lele, nasi, lalapan dan sambal (bisa juga ditambahkan tempe atau tahu), namun Pecel Lele memiliki cerita unik tersendiri.

Konon cerita itu dimulai ketika Sunan Giri berkunjung ke sebuah desa bernama Barang (diperkirakan berlokasi di Glagah, Lamongan).

Kemudian beliau pun berkeliling lalu mampir di sebuah gubug karena tertarik dengan lampu obornya yang masih menyala.

Lalu didapati di dalam gubug ini adalah seorang janda (Mbok Rondo) yang tengah menjahit baju.

Kemudian antara Sunan Giri dan si wanita ini pun terlibat obrolan yang panjang hingga tengah malam.

Hingga akhirnya Sunan Giri pun pamit dan tanpa sadar beberapa pusaka beliau ketinggalan.

Singkat cerita, Sunan Giri menyadari hal tersebut lantas mengutus seseorang bernama Bayapati untuk mengambilnya.

Bayapati bisa mengambil pusaka itu dengan cukup mudah.

Tapi, si janda yang sepertinya ingin memiliki benda tersebut tahu dan lantas meneriakinya sebagai maling.

Seketika masyarakat pun ikut mengejar Bayapati hingga akhirnya pria ini terjun ke sebuah kolam yang penuh ikan lele.

Singkat kata, orang-orang pun menganggapnya meninggal karena tak terlihat lagi. Padahal Bayapati masih hidup.

Karena berjasa menyelamatkan hidupnya, Bayapati pun bersumpah jika ia dan semua keturunannya takkan memakan lele.

Bayapati sendiri merupakan orang yang dipercaya masyarakat sebagai “pembabad alas” di Lamongan.

Maka dahulu, ada mitos kalau orang Lamongan tak boleh makan ikan lele karena bisa menyebabkan sisik kulit berubah bersisik atau menjadi seperti ikan.

Namun, mitos itu kini telah tiada karena di Lamongan sudah banyak orang makan dan berjualan lele.

Peternak lele di Lamongan pun kini sudah begitu banyak.
Dianjurkan