Gempa Bumi, Bencana yang Susah Diprediksi

  • 5 tahun yang lalu
TRIBUNN-VIDEO.COM – Gempa bumi adalah peristiwa bergetar atau berguncangnya bumi karena pergerakan/pergeseran lapisan batuan pada kulit bumi secara mendadak.

Pergerakan tersebut menghasilkan energi yang dipancarkan ke segala arah berupa gelombang gempa bumi atau gelombang seismik.

Ketika gelombang tersebut mencapai permukaan bumi, getarannya bersifat merusak segala sesuatu yang dilewati dan dapat menimbulkan korban jiwa.

Gempa bumi tidak dapat diprediksi dan selalu datang secara mendadak, sehingga menimbulkan kepanikan.

Cakupan wilayah gempa bumi dapat menembus batas teritorial negara, bahkan antarbenua.

Gempa bumi sering kali diikuti oleh bencana alam lanjutan misalnya berupa tanah longsor dan gelombang tsunami.

Gempa bumi diukur dengan menggunakan alat Seismometer.

Gempa bumi secara umum diukur dengan skala Moment Magnitudo.

Sedangkan Skala Richter (SR) adalah skala yang dilaporkan oleh observatorium seismologi nasional.

Skala Richter atau SR didefinisikan sebagai logaritma (basis 10) dari amplitudo maksimum, yang diukur dalam satuan mikrometer, dari rekaman gempa bumi oleh instrumen pengukur gempa (seismometer) Wood-Anderson, pada jarak 100 km dari pusat gempanya.

Metode pengukurannya adalah dengan membuat simpangan amplitude maksimum pada alat seismograf.

Misalnya dalam rekaman gempa bumi (seismogram) dari seismometer yang terpasang sejauh 100 km dari pusat gempa, amplitudo maksimum sebesar 1 mm, maka kekuatan gempa adalah log (10 pangkat 3 mikrometer) sama dengan 3,0 Skala Richter.

Gempa bumi dengan kekuatan di bawah 6,0 masih bisa menggunakan satuan Skala Richter.

Namun kekuatan gempa bumi di atas 6,0 tidak bisa dikonversikan menjadi Skala Richter.

Badan Meteorolagi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sudah tidak menggunakan Skala Richter untuk mengukur gempa bumi sejak 2008.

Hal ini dikarenakan Skala Richter mengukur kekuatan gempa memakai amplitudo, sedangkan amplitudo tidak menggambarkan energi lengkap dari gempa.

Estimasi magnitudo lebih mudah bekerja di ranah atau domain frekuensi spektrum gelombang gempa bumi.

Dianjurkan