Pemerintah Bantah Media Australia Tentang Isu Virus Japanese Encephalitis di Bali - TomoNews
  • 5 years ago
DENPASAR / INDONESIA — Pemerintah membantah isu yang dikabarkan oleh media Australia mengenai penyebaran penyakit Japanese Encephalitis atau JE di Bali. Pemerintah Australia baru-baru ini memberikan travel warning pada warganya yang mau berpergian ke Bali untuk waspada tersebarnya virus JE.

Kepala Dinas Kesehatan Bali membantah terjadi lonjakan kasus atau bahkan mewabahnya virus JE. Ia menyatakan, sepanjang tahun 2018, hanya ada satu kasus JE di bulan Januari tanpa kematian.

Berdasarkan laman resmi Depkes, JE adalah penyakit radang otak yang disebabkan oleh virus Japanese Encefalitis, virus golongan flavivirus.

Penularan virus ini terjadi antara nyamuk, babi, dan unggas rawa. Namun, manusia bisa tertular virus JE bila digigit oleh nyamuk Culex Tritaeniorhynchus yang terinfeksi.

Di Bali, kejadian JE dikaitkan dengan banyaknya persawahan dan peternakan babi, dimana nyamuk Culex biasanya tinggal. Walau jarang, penyakit ini bisa menyebabkan kebutaan, ataksia, gangguan bergerak, dan komplikasi terberat adalah kematian yang telah terjadi 20-30% pada kasus ini.

Kemenkes telah melakukan pencegahan wabah JE dengan melakukan vaksinasi JE di Bali sebagai imunisasi rutin untuk seluruh bayi usia 10 bulan. Warga dihimbau untuk selalu menjaga kebersihan dan memberantas sarang nyamuk.
Recommended