Warga Resah, Ribuan Lalat Serang Permukiman di Lembursitu Kota Sukabumi
- tahun lalu
Ribuan lalat menyerang permukiman warga di Kampung Tegal Jambu, Kelurahan Situmekar, Kecamatan Lembursitu, Kota Sukabumi. Hal itu kenyamanan warga setempat terganggu.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, ribuan lalat ini diduga berasal dari peternakan ayam petelur yang kandangnya berjarak kurang lebih 100 meter dari pemukiman warga.
Leman (46 tahun), warga setempat mengatakan, serbuan ribuan lalat yang masuk ke pemukiman ini terjadi sudah hampir satu minggu lebih.
"Kira-kira sudah satu minggu lebih lah banyak lalat seperti ini, "ini sudah mendingan berkurang kira-kira 30 persen, kalau dulu lebih banyak dari ini" ujar Leman kepada sukabumiupdate.com di rumahnya, Rabu (22/3/2023).
Menurut Leman, warga setempat sempat mendatangi perusahaan yang memiliki peternakan ayam petelur tersebut, namun hingga kini belum ada solusi pasti terkait permasalahan ini.
"Dulu, kami dengan warga yang lain pernah mendatangi perusahaan itu, tapi cuman dikasi obat, gatau obat apa bentuknya serbuk kaya gula pasir dan bau. "Bukannya ngusir lalat, obat itu malah ngundang lalat yang lebih banyak," jelas dia.
Leman menuturkan, saat ini warga khawatir akan adanya wabah penyakit yang akan menyerang warga atas dampak dari banyaknya lalat yang berkeliaran di rumah-rumah warga.
Hal itu diamini warga lainnya U M (45). Ia mengaku khawatir serbuan ribuan lalat ini memberi dampak penyakit.
"Saya khawatir, takutnya ada penyakit, gimana gak takut, kalau mandi, tidur, makan juga harus dikerubungi lalat, "beres masak, makanan dikerubungi lalat, kalau mau ngopi juga harus rebutan sama lalat," ujar Ibu Rumah Tangga tersebut singkat.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, ribuan lalat ini diduga berasal dari peternakan ayam petelur yang kandangnya berjarak kurang lebih 100 meter dari pemukiman warga.
Leman (46 tahun), warga setempat mengatakan, serbuan ribuan lalat yang masuk ke pemukiman ini terjadi sudah hampir satu minggu lebih.
"Kira-kira sudah satu minggu lebih lah banyak lalat seperti ini, "ini sudah mendingan berkurang kira-kira 30 persen, kalau dulu lebih banyak dari ini" ujar Leman kepada sukabumiupdate.com di rumahnya, Rabu (22/3/2023).
Menurut Leman, warga setempat sempat mendatangi perusahaan yang memiliki peternakan ayam petelur tersebut, namun hingga kini belum ada solusi pasti terkait permasalahan ini.
"Dulu, kami dengan warga yang lain pernah mendatangi perusahaan itu, tapi cuman dikasi obat, gatau obat apa bentuknya serbuk kaya gula pasir dan bau. "Bukannya ngusir lalat, obat itu malah ngundang lalat yang lebih banyak," jelas dia.
Leman menuturkan, saat ini warga khawatir akan adanya wabah penyakit yang akan menyerang warga atas dampak dari banyaknya lalat yang berkeliaran di rumah-rumah warga.
Hal itu diamini warga lainnya U M (45). Ia mengaku khawatir serbuan ribuan lalat ini memberi dampak penyakit.
"Saya khawatir, takutnya ada penyakit, gimana gak takut, kalau mandi, tidur, makan juga harus dikerubungi lalat, "beres masak, makanan dikerubungi lalat, kalau mau ngopi juga harus rebutan sama lalat," ujar Ibu Rumah Tangga tersebut singkat.