Lebih Tepat Ulah Mafia atau Lemah Tata Niaga Negara yang Penyebab Minyak Goreng Masih Mahal?

  • 2 tahun yang lalu
JAKARTA, KOMPAS.TV - Warga terutama kaum ibu rela antre mendapatkan minyak goreng lewat berbagai operasi pasar yang digelar sejumlah pihak.

Sementara itu, di jaringan minimarket harga minyak goreng naik dua kali lipat.

Keresahan masyarakat sampai terdengar langsung ke Presiden Jokowi.

Pekan lalu, presiden turun gunung menginspeksi mendadak minyak goreng di sejumlah lokasi pasar dan swalayan di Yogyakarta di sela kunjungan kerjanya.

Dua hari setelahnya, presiden memanggil jajarannya ke Istana, termasuk Menteri Perdagangan hingga Kapolri membahas kebijakan distribusi dan harga minyak goreng sawit.

Setidaknya ada tiga hasil pertemuan teresebut, yaitu menetapkan harga minyak goreng curah sebesar Rp14.00/liter, diikuti subsidi minyak goreng curah, dan penyesuaian harga minyak goreng kemasan dengan harga keekonomian.

Kapolri pun memastikan akan mengawasi distribusi minyak goreng di pasaran.

Apapun latar alasan yang disampaikan pemangku kebijakan.

Hal yang ditunggu masyarakat tentu stabilnya dan tersedianya pasokan minyak goreng dan kebutuhan pokok lain. Apalagi, bulan Ramadan tinggal sepekan.

Hal yang biasanya harus diwaspadai dan dihindari adalah harga komoditas tidak drastis merangkak naik.

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/274011/lebih-tepat-ulah-mafia-atau-lemah-tata-niaga-negara-yang-penyebab-minyak-goreng-masih-mahal

Dianjurkan