Presiden Erdogan Minta Negara-negara Eropa Buka Pintu Perbatasan Bagi Pengungsi Afghanistan
- 3 tahun yang lalu
ANKARA, KOMPAS.TV - Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, menyebut negara eropa turut memiliki kewajiban untuk membantu menampung pengungsi Afghanistan.
Erdogan menegaskan bahwa Turki tidak ingin jadi gudang pengungsi Afghanistan dari eropa.
Erdogan juga meminta eropa tidak menutup pintu perbatasan mereka dari pengungsi Afghanistan.
Pernyataan tersebut disampaikan Presiden Erdogan dalam sebuah rapat kabinet di Ankara, Turki, Kamis (19/8/2021).
"Kami perlu mengingatkan teman-teman Eropa kami akan hal ini: Eropa yang telah menjadi pusat perhatian jutaan orang, tidak bisa mengelak dari masalah (pengungsi) dengan menutup perbatasan mereka untuk melindungi keselamatan dan menjamin warganya," tegas Erdogan.
Tanggapan tersebut disampaikan Presiden Erdogan di tengah potensi gelombang migrasi baru dari Afghanistan ke Turki.
Erdogan menambahkan bahwa Eropa telah melanggar nilai-nilai jika tetap tidak ingin menampung pengungsi dari Afghanistan.
"Lebih lanjut, Eropa tidak hanya melanggar hukum internasional, tetapi juga mengabaikan nilai-nilai kemanusiaan. Turki tidak bertugas, bertanggung jawab maupun wajib menjadi pusat pengungsi kiriman dari Eropa," pungkasnya.
Video Editor: Mukhammad Rengga
Erdogan menegaskan bahwa Turki tidak ingin jadi gudang pengungsi Afghanistan dari eropa.
Erdogan juga meminta eropa tidak menutup pintu perbatasan mereka dari pengungsi Afghanistan.
Pernyataan tersebut disampaikan Presiden Erdogan dalam sebuah rapat kabinet di Ankara, Turki, Kamis (19/8/2021).
"Kami perlu mengingatkan teman-teman Eropa kami akan hal ini: Eropa yang telah menjadi pusat perhatian jutaan orang, tidak bisa mengelak dari masalah (pengungsi) dengan menutup perbatasan mereka untuk melindungi keselamatan dan menjamin warganya," tegas Erdogan.
Tanggapan tersebut disampaikan Presiden Erdogan di tengah potensi gelombang migrasi baru dari Afghanistan ke Turki.
Erdogan menambahkan bahwa Eropa telah melanggar nilai-nilai jika tetap tidak ingin menampung pengungsi dari Afghanistan.
"Lebih lanjut, Eropa tidak hanya melanggar hukum internasional, tetapi juga mengabaikan nilai-nilai kemanusiaan. Turki tidak bertugas, bertanggung jawab maupun wajib menjadi pusat pengungsi kiriman dari Eropa," pungkasnya.
Video Editor: Mukhammad Rengga