SD Pekunden Mulai Simulasi Pembelajaran Tatap Muka
- 3 tahun yang lalu
SEMARANG, KOMPAS.TV - SD Pekunden Kota Semarang menjadi salah satu sekolah yang sudah melakukan simulasi pembelajaran tatap muka. Selain menerapkan protokol kesehatan yang ketat, siswa ini juga telah siap dengan sarana prasarana untuk melakukan kegiatan pembelajaran tatap muka.
Simulasi pembelajaran tatap muka tak hanya dilakukan dilevel sekolah menengah, baik SMA maupun SMP, namun juga untuk tingkat sekolah dasar. Salah satu sekolah dasar di Kota Semarang yang mendapat kesempatan untuk melakukan simulasi pembelajaran tatap muka adalah SD Pekunden Kota Semarang, Jawa Tengah.
Untuk simulasi ini, selain dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat, pihak sekolah juga telah menyiapkan sarana prasarana untuk berlangsungnya pembelajaran tatap muka, seperti menyiapkan wastafel untuk cuci tangan, hand sanitizer, serta mengatur ruang kelas berjarak, agar antar murid tidak saling berdekatan. Untuk kegiatan tatap muka ini, kapasitas kelas hanya diisi separonya saja, yaitu 15 siswa.
Pihak sekolah juga melakukan pembatasan jam belajar, serta tidak memberi jam istirahat di luar kelas. Saat istirahat, siswa diperbolehkan makan dari bekal yang dibawa dari rumah. Pihak sekolah melarang siswa untuk jajan atau membeli makanan di kantin maupun di luar sekolahan. Selain itu, siswa yang mengikuti kegiatan belajar mengajar tatap muka ini, tentu setelah mereka mendapat izin dari orang tua siswa.
#SekolahTatapMuka #KotaSemarang #ProtokolKesehatan
Simulasi pembelajaran tatap muka tak hanya dilakukan dilevel sekolah menengah, baik SMA maupun SMP, namun juga untuk tingkat sekolah dasar. Salah satu sekolah dasar di Kota Semarang yang mendapat kesempatan untuk melakukan simulasi pembelajaran tatap muka adalah SD Pekunden Kota Semarang, Jawa Tengah.
Untuk simulasi ini, selain dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat, pihak sekolah juga telah menyiapkan sarana prasarana untuk berlangsungnya pembelajaran tatap muka, seperti menyiapkan wastafel untuk cuci tangan, hand sanitizer, serta mengatur ruang kelas berjarak, agar antar murid tidak saling berdekatan. Untuk kegiatan tatap muka ini, kapasitas kelas hanya diisi separonya saja, yaitu 15 siswa.
Pihak sekolah juga melakukan pembatasan jam belajar, serta tidak memberi jam istirahat di luar kelas. Saat istirahat, siswa diperbolehkan makan dari bekal yang dibawa dari rumah. Pihak sekolah melarang siswa untuk jajan atau membeli makanan di kantin maupun di luar sekolahan. Selain itu, siswa yang mengikuti kegiatan belajar mengajar tatap muka ini, tentu setelah mereka mendapat izin dari orang tua siswa.
#SekolahTatapMuka #KotaSemarang #ProtokolKesehatan