Vaksinasi Masih Dibawah Target, Epidemiolog: Vaksin Lambat Bisa Gagalkan Herd Immunity

  • 3 tahun yang lalu
JAKARTA, KOMPAS.TV - Target satu juta suntikan vaksin per hari masih jauh panggang dari api.

Rekor tertinggi pada minggu lalu, baru 408 ribu suntikan per hari bagi dosis pertama.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, kondisi ini terjadi karena masih ada 36 persen masyarakat masih tidak percaya covid-19.

Selain itu, keterbatasan vaksinator juga membuat laju vaksinasi berjalan lambat.

Setiap puskesmas hanya bisa menyediakan 50 hingga 150 suntikan dosis per hari.

Sedangkan rumah sakit 300 sampai 400 per hari.

Menurut Epidemiolog Universitas Airlangga, lambatnya laju vaksinasi covid-19 dapat menggagalkan herd immunity.

Sejumlah ahli memprediksi imunitas ini bertahan selama enam bulan sampai satu tahun setelah penyuntikan.

Kecepatan vaksinasi ini semakin penting, lantaran Indonesia berhadapan dengan tingginya risiko kematian akibat covid-19.

Berdasarkan data Kemenkes, per 22 Maret 2021, vaksin covid-19 dosis satu baru diberikan kepada 5,7 juta orang, terdiri dari tenaga kesehatan, lansia, dan petugas layanan publik.

Sementara dosis kedua baru diberikan kepada 2,4 juta lebih masyarakat Indonesia.

Dianjurkan