47 Perawat di Jawa Timur Meninggal Setelah Terpapar Covid-19
  • 3 tahun yang lalu
SURABAYA DAN BANYUWANGI, KOMPAS.TV - Jumlah perawat di Jawa Timur yang meninggal akibat terpapar Covid -19 bertambah menjadi 47 orang pada Rabu (16/12). Faktor kelelahan dan kejenuhan menjadi penyebab perawat mudah tertular virus corona. Sedangkan di Kabupaten Banyuwangi Jawa Timur, sejumlah petugas pemulasaran jenazah Covid-19 terus berjuang agar tidak tertular virus corona selama bertugas.

Jumlah perawat di Jawa Timur yang meninggal dunia akibat terpapar Covid-19 terus bertambah. Kali ini seorang perawat di Rumah Sakit dr. Soewandhi Surabaya, yakni Dyah Prima Retnani, gugur setelah positif corona. Perawat Dyah meninggal pada Rabu pagi (16/12) setelah menjalani perawatan selama seminggu di ruang isolasi khusus.

Selain Dyah, ada 4 perawat di Jawa Timur, yang meninggal karena corona dalam lima hari terakhir. Mereka adalah Sri Hastuti, perawat puskesmas di Ngawi, Martenaya Porba, perawat RSUD dr. Darsono Pacitan, Pujianto perawat Rumah Sakit TNI AL dr. Ramelan Surabaya dan Devy Marthasari perawat rumah sakit Bina Sehat Jember.

Ketua DPW PPNI Jawa Timur, Nursalam mengatakan bahwa total sudah ada 47 perawat di Jawa Timur yang meninggal setelah terpapar Covid-19. Rata-rata kasus kematian perawat di Indonesia mencapai 18 persen atau di atas rata-rata kasus kematian perawat di tingkat WHO, yang mencapai 5 persen.

Tingginya angka kematian perawat karena corona disebabkan oleh faktor kelelahan da kejenuhan selama bertugas sehingga mudah tertular virus corona dari pasien.

Sementara itu di Kabupaten Banyuwangi Jawa Timur, petugas pemulasaran jenazah Covid-19 terus berjuang agar tidak tertular virus corona. 2 diantaranya adalah Agus Wahyudi dan Holid, yang bertugas di RSUD Blambangan. Mereka sudah mengurus seratus lebih jenazah Covid-19, mulai dari memandikan, mengkafani, memasukan ke peti jenazah, hingga memakamkan.

Mereka selalu menjaga kondisi tubuhnya selalu sehat dan imun tubuhnya selalu prima agar tidak mudah tertular virus corona. Mereka juga membuktikan bahwa dengan memakai alat pelindung diri serta menerapkan protokol kesehatan secara ketat, maka penularan virus korona dapat dicegah.

Mereka berharap kepada masyarakat agar tidak terlalu takut yang berlebihan saat ada pasien Covid-19 dimakamkan di kampung halamannya.

Perawat dan petugas jenazah berpesan kepada masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan agar kasus Covid-19 tidak terus bertambah.



#Perawat #PetugasKesehatan #PemulasaranJenazahCovid

Dianjurkan