Pergerakan Tanah di Kalibunder Sukabumi Meluas
- 3 tahun yang lalu
#sukabumiupdate #pergerakantanah #kalibunder
SUKABUMIUPDATE.com - Pergerakan tanah di Kampung Cingenge, Desa Bojong, Kecamatan Kalibunder, Kabupaten Sukabumi mulai meluas ke kampung sebelah yakni Kampung Gadog. Meluasnya pergerakan tanah itu diduga dipicu oleh hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur wilayah tersebut sejak satu minggu lalu.
.
Warga sekitar Boni (42 tahun) mengatakan, saat ini terdapat dua rumah di Kampung Gadog yang mengalami kerusakan akibat bencana tersebut. Sebelum terjadi pegeseran tahan hingga berdampak pada dua rumah itu, terdengar gesekan material berupa tanah dan batu pada Tebing Tutugan yang tergerus longsor.
.
"Saya kurang tahu pasti lebar rekatkan pada dua rumah itu. sawah dan jalan lingkungan yang anjlok," ujarnya kepada sukabumiupdate.com
.
Sementara itu, Pemilik rumah Teten (34 tahun) mengatakan, rekatakan itu melintang dari depan hingga belakang rumahnya yang anjlok sedalam 50 sampai 60 centimeter. Ia mengaku, pergerakan tanah ini dirasakannya sejak satu minggu lalu.
.
"Tiap malam terjadi keretakan keramik, bahkan sampai bunyi, pintu depan rumah pun sudah sulit dibuka, " ungkap Teten
.
Reporter: Ragil Gilang
Redaktur: Syahrul Himawan
Video Editor: Budiono
SUKABUMIUPDATE.com - Pergerakan tanah di Kampung Cingenge, Desa Bojong, Kecamatan Kalibunder, Kabupaten Sukabumi mulai meluas ke kampung sebelah yakni Kampung Gadog. Meluasnya pergerakan tanah itu diduga dipicu oleh hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur wilayah tersebut sejak satu minggu lalu.
.
Warga sekitar Boni (42 tahun) mengatakan, saat ini terdapat dua rumah di Kampung Gadog yang mengalami kerusakan akibat bencana tersebut. Sebelum terjadi pegeseran tahan hingga berdampak pada dua rumah itu, terdengar gesekan material berupa tanah dan batu pada Tebing Tutugan yang tergerus longsor.
.
"Saya kurang tahu pasti lebar rekatkan pada dua rumah itu. sawah dan jalan lingkungan yang anjlok," ujarnya kepada sukabumiupdate.com
.
Sementara itu, Pemilik rumah Teten (34 tahun) mengatakan, rekatakan itu melintang dari depan hingga belakang rumahnya yang anjlok sedalam 50 sampai 60 centimeter. Ia mengaku, pergerakan tanah ini dirasakannya sejak satu minggu lalu.
.
"Tiap malam terjadi keretakan keramik, bahkan sampai bunyi, pintu depan rumah pun sudah sulit dibuka, " ungkap Teten
.
Reporter: Ragil Gilang
Redaktur: Syahrul Himawan
Video Editor: Budiono