Rumah Sakit Tak Boleh Manipulasi Data Kematian Pasien Covid-19

  • 4 tahun yang lalu
SEMARANG, KOMPAS.TV - Kepala Kantor Staff Presiden, Moeldoko dan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo meminta rumah sakit tidak melakukan manipulasi data pasien yang dinyatakan positif Covid-19. Isu rumah sakit meng-Covidkan semua pasien yang meninggal untuk mendapat anggaran dari pemerintah menimbulan keresahan di masyarakat dan harus segera ditangani secara serius.

Moeldoko menegaskan, ia sudah melakukan diskusi dengan Gubernur Jawa Tengah tentang definisi ulang, kasus kematian selama pandemi Covid-19. Jangan sampai semua kematian selalu dikatakan akibat positif Covid-19. Sebab banyak terjadi orang yang sakit biasa didefinisikan meninggal karena Covid-19, padahal hasil tes setelah keluar dinyatakan negatif Covid-19.

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo membenarkan bahwa isu tersebut menimbulkan keresahan masyarakat. Untuk mengantisipasi hal tersebut, Ganjar menegaskan sudah menggelar rapat dengan jajaran rumah sakit rujukan Covid-19 di Jawa Tengah. Seluruh rumah sakit dimana ada pasien meninggal, maka otoritas dokter harus memberikan catatan penyebab kematian dan disampaikan ke Pemerintah Provinsi Jawa Tengah untuk dilakukan verifikasi terlebih dahulu.

Dengan upaya tersebut nantinya akan terjadi keterlambatan data soal angka kematian, namun hal tersebut lebih baik daripada terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.

#Covid-19 #RumahSakit #Kematian
































































































Dianjurkan