Karena layang-layang, Garuda Indonesia keluarkan Rp 60 Juta demi perbaikan - TomoNews
- 4 years ago
SOURCE:
https://megapolitan.kompas.com/read/2020/08/12/22334031/akibat-layang-layang-garuda-indonesia-keluarkan-4000-dollar-as-untuk
https://www.vice.com/id_id/article/qj4nmw/permainan-layang-layang-sering-rugikan-industri-penerbangan-indonesia
INDONESIA — Menurut laporan dari Kompas.com, Garuda Indonesia harus mengeluarkan biaya besar demi memperbaiki kerusakan mesin pesawat akibat layang-layang di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang.
Hal ini dikonfirmasi oleh Senior Manager Incident Management Garuda Indonesia, Capt. Bernard Partogi Sitorus. Bernard menyatakan bahwa pihak Garuda Indonesia telah mengeluarkan kurang lebihnya 4.000 dollar AS atau setara dengan hampir Rp 60 juta.
Capt. Bernard mengaku bahwa kerugian yang Garuda Indonesia keluarkan untuk mengatasi permasalahan ini relatif kecil jika dibandingkan dengan potensi kecelakaan yang bisa mengancam keselamatan banyak orang.
Namun Rp 60 juta merupakan angka yang fantastis, mengingat biaya yang dikeluarkan disebabkan oleh masyarakat yang melanggar UU Penerbangan no.1 tahun 2009.
https://megapolitan.kompas.com/read/2020/08/12/22334031/akibat-layang-layang-garuda-indonesia-keluarkan-4000-dollar-as-untuk
https://www.vice.com/id_id/article/qj4nmw/permainan-layang-layang-sering-rugikan-industri-penerbangan-indonesia
INDONESIA — Menurut laporan dari Kompas.com, Garuda Indonesia harus mengeluarkan biaya besar demi memperbaiki kerusakan mesin pesawat akibat layang-layang di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang.
Hal ini dikonfirmasi oleh Senior Manager Incident Management Garuda Indonesia, Capt. Bernard Partogi Sitorus. Bernard menyatakan bahwa pihak Garuda Indonesia telah mengeluarkan kurang lebihnya 4.000 dollar AS atau setara dengan hampir Rp 60 juta.
Capt. Bernard mengaku bahwa kerugian yang Garuda Indonesia keluarkan untuk mengatasi permasalahan ini relatif kecil jika dibandingkan dengan potensi kecelakaan yang bisa mengancam keselamatan banyak orang.
Namun Rp 60 juta merupakan angka yang fantastis, mengingat biaya yang dikeluarkan disebabkan oleh masyarakat yang melanggar UU Penerbangan no.1 tahun 2009.