Kopi, Dikonsumsi Sejak Abad ke-9

  • 5 tahun yang lalu
TRIBUN-VIDEO.COM – Kopi adalah minuman yang terbuat dari seduhan bubuk biji kopi yang telah disangrai.

Kopi merupakan minuman terpopuler kedua setelah teh.

Tanaman kopi diketahui berasal dari Abyssinia, sebuah daerah di Afrika yang kini wilayahnya mencakup Ethiopia dan Eritrea.

Masyarakat Ethiopia mulai mengkonsumsi kopi sejak abad kesembilan.

Biji kopi dari Abyssinia kemudian dibawa oleh pedagang Arab ke Yaman pada pertengahan abad ke-15 dan menjadikan kopi sebagai komoditas perdagangan.
Arab dulunya merupakan negara yang memonopoli perdagangan kopi sebelum akhirnya digeser oleh Eropa.

Arab mengendalikan perdagangan kopi melalui pelabuhan Mocha yang terletak di Yaman dan merupakan satu-satunya gerbang lalu lintas perdagangan kopi.

Sedangkan di Eropa kopi mulai dikembangkan ketika memasuki abad ke-17.


Karena iklim di daratan Eropa yang tidak cocok untuk menanam kopi, akhirnya bangsa Eropa mengembangkan kopi di daerah jajahannya.

Nama kopi diketahui berasal dari Bahasa Arab qahwah yang berarti kekuatan.

Di Turki, orang menyebut kopi dengan kahveh.

Menurut William H Ukers dalam bukunya All About Coffe (1992) kata “kopi” mulai masuk dalam Bahasa-bahasa Eropa sekitar tahun 1600-an melalui istilah Turki “kahveh”.



Kopi Masuk ke Indonesia

Di Indonesia, tanaman kopi mulai diperkenalkan oleh bangsa Belanda pada tahun 1969.

Belanda membawa kopi dari Malabar di India ke Jawa.

Awalnya Belanda membudidayakan kopi di daerah Kedawung yang letaknya dekat dengan Batavia, namun gagal karena peristiwa gempa bumi.

Belanda kemudian kembali membudidayakan kopi di tahun 1969 yang selanjutnya menyebar ke seluruh wilayah Nusantara.


Jenis kopi yang dibudidayakan tersebut adalah jenis kopi Arabika.

Pada 1878 seluruh perkebunan kopi di Indonesia terutama di dataran rendah rusa karena terkena penyakit karat daun atau Hemileia vastatrix (HV).

Hal tersebut menyebabkan Belanda mengganti tanaman kopi jenis Arabika dengan jenis Liberika yang dianggap lebih tahan terhadap penyakit karat daun.

Pada 1907 Belanda mendatangkan jenis kopi Robusta untuk menggantikan jenis Liberika yang juga terserang karat daun.

Di Indonesia ada sekitar 95% dari areal dan produksi kopi merupakan kopi rakyat, sedangkan sisanya adalah kopi perkebunan besar.

Kopi robusta menempati 85% dari total produksi kopi di Indonesia dan 17 % sisanya adalah jenis kopi arabika.

Saat ini, Brasil merupakan produsen kopi terbesar sedangkan Indonesia berada di posisi keempat di bawah Vietnam dan Kolombia.

Kopi Indonesia dikenal memiliki citarasa dan karakteristik yang berbeda.

Beberapa kopi produksi Indonesia juga telah menjadi ikon kopi Indonesia yang terkenal di luar negeri, seperti kopi Toraja.

Beberapa diantara nama hasil produksi kopi Indonesia yang sudah dikenal di luar negeri secara komersial adalah Kopi arabika spesialti yaitu Gayo Coffee, Lintong Coffee, Mandheling Coffee, Java Coffee, Luwak Coffee, Bali Kintamani Coffee.

Dianjurkan