Enam Orang Tewas Tersetrum di Terowongan

  • 8 tahun yang lalu
TRIBUNNEWS.COM, SIANTAR - Keluarga Iksan Kuncoro Jati Lubis (20), warga Kota Siantar yang menjadi korban meninggal dalam insiden meledaknya generator Pembangkit Listrik Tenaga Air di Tanah Karo, milik PT Wampu Eletrik Power (PT WEP) mengatakan, Iksan baru bekerja tiga minggu di perusahaan tersebut.

"Baru bekerja tiga pekan di sana, terakhir kami tahu kabarnya dua hari yang lalu, dia nelpon minta diisikan pulsa sama saya. Saya isikan, dia bilang juga sama saya kalau di sana enak kerjanya," ujar Arnad Lubis, ayah korban di rumah duka, Kamis (25/2/2016).

Ia menuturkan bahwa anaknya bekerja ke PT WEP diajak oleh teman Iksan.

"Ada temannya yang ajak kerja di sana, temannya itu juga terluka, masih dirawat di rumah sakit, penuh luka bakar juga," ujarnya.

Menurut Arnad, pihak perusahaan sudah datang dan memberikan tali asih atas meninggalnya anaknya.

"Ada orang perusahaan yang datang, cuma saya tidak ingat lagi siapa nama bapak itu. Bapak itu menyampaikan turut berduka citanya. Mereka juga sudah memberikan uang tali asih," ujarnya.

Saat ditanyakan seperti apa cerita yang dia dapat tentang kejadian yang menimpa anaknya ini, ia tidak menuturkan tidak tahu persis.

"Kurang tahu saya seperti apa persisnya kejadianya, cuma yang saya dengar ada generator meledak dan mengeluarkan api," katanya.

Sementara sepupu korban, Yono menuturkan bahwa yang mereka terima informasi dari lokasi kejadian di Kuta Buluh, Tanah Karo, Iksan meninggal karena generator listrik di terowongan meledak.

"Yang kami tahu informasinya, mereka ini ada 12 orang satu grup. Nah mereka kan mau antar material ke dalam terowongan, delapan oranglah yang turun. Tiba-tiba ada roboh triplek mengenai generator, generatornya pun langsung mengenai air dalam terowongan dan langsung meledak," ujarnya.

Iksan dimakamkan di Perkuburan Muslim Jalan Pane Kota Pematangsiantar.

Ratusan warga turut mengantar dan mengikuti prosesi pemakaman ini.

Kejadian ini dikabarkan menelan enam korban meninggal dan tujuh korban kritis yang dirawat di RS Efarina Etaham.

Sebelumnya menurut keterangan Kepala Kepolisian Resort Karo (AKBP) Viktor Tambunan, keenam korban meningal karena tersetrum listrik berbeda dengan keterangan keluarga korban. (*)

Dianjurkan