Menengok Ruang Kerja Wali Kota Bandung Ridwan Kamil
- 8 tahun yang lalu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Sejak menjabat Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil langsung berbenah dan mempersiapkan diri.
Tak hanya soal program dan implementasi janji-janjinya, namun juga ruang kerjanya agar nyaman untuk dihuni.
Menyandang profesi sebagai arsitektur, tak sulit rasanya bagi pria kelahiran 44 tahun lalu ini mendesain ruang kantor dinas sesuai keinginannya.
"Ini ruang protokoler tadinya, saya renovasi, saya tukeran ruangan. Saya desain seperti ruang keluarga biar lebih homey," kata pria yang akrab disapa Kang Emil, saat dikunjungi tim program "A Day With" Kompas TV, beberapa waktu lalu.
Jika dilihat keseluruhan, hampir sebagian besar bahan dasarnya terbuat dari kayu.
"Saya memang senang kayu. Kalau lihat kayu saya jadi lebih rileks," ujarnya.
Tampak juga sejumlah lukisan seperti Presiden Soekarno dan lainnya, yang ditempel di dinding hingga ditaruh di meja.
"Ini namanya berantakan yang dikonsepin," tambahnya.
Ketika memasuk ruangan, kita akan disambut tulisan "Gemah Ripah Wibawa Mukti" yang merupakan slogan Kota Bandung.
"Makmur dan Berwibawa, kira-kira begitu artinya. Mengingatkan ketika saya buka pintu saya ingat kalimat itu, supaya gak lupa," katanya.
Selain itu, ada dua patung kecil sang Proklamator Soekarno-Hatta.
"Ada Soekarno juga di sini, mengingatkan bahwa jabatan wali kota hanya sementara, 'Selesaikan mimpiku sebagai proklamator Indonesia' ya seperti itu," ujarnya.
Ruanga kerjanya, kata Kang Emil, diautr agar ada energinya. Di dinding-dinding ruangan terdapat foto sang istri dan anak-anaknya.
"Jadi ruangan ini ada berantakannya, ada artistiknya, ada formalnya," kata kang Emil.
Lihat liputan selengkapnya dalam video di atas. (*)
Tak hanya soal program dan implementasi janji-janjinya, namun juga ruang kerjanya agar nyaman untuk dihuni.
Menyandang profesi sebagai arsitektur, tak sulit rasanya bagi pria kelahiran 44 tahun lalu ini mendesain ruang kantor dinas sesuai keinginannya.
"Ini ruang protokoler tadinya, saya renovasi, saya tukeran ruangan. Saya desain seperti ruang keluarga biar lebih homey," kata pria yang akrab disapa Kang Emil, saat dikunjungi tim program "A Day With" Kompas TV, beberapa waktu lalu.
Jika dilihat keseluruhan, hampir sebagian besar bahan dasarnya terbuat dari kayu.
"Saya memang senang kayu. Kalau lihat kayu saya jadi lebih rileks," ujarnya.
Tampak juga sejumlah lukisan seperti Presiden Soekarno dan lainnya, yang ditempel di dinding hingga ditaruh di meja.
"Ini namanya berantakan yang dikonsepin," tambahnya.
Ketika memasuk ruangan, kita akan disambut tulisan "Gemah Ripah Wibawa Mukti" yang merupakan slogan Kota Bandung.
"Makmur dan Berwibawa, kira-kira begitu artinya. Mengingatkan ketika saya buka pintu saya ingat kalimat itu, supaya gak lupa," katanya.
Selain itu, ada dua patung kecil sang Proklamator Soekarno-Hatta.
"Ada Soekarno juga di sini, mengingatkan bahwa jabatan wali kota hanya sementara, 'Selesaikan mimpiku sebagai proklamator Indonesia' ya seperti itu," ujarnya.
Ruanga kerjanya, kata Kang Emil, diautr agar ada energinya. Di dinding-dinding ruangan terdapat foto sang istri dan anak-anaknya.
"Jadi ruangan ini ada berantakannya, ada artistiknya, ada formalnya," kata kang Emil.
Lihat liputan selengkapnya dalam video di atas. (*)