Kardinal Indonesia, Ignatius Suharyo Hardjoatmdjo Pr dari Gerakan Nurani Bangsa, Garisbawahi Seruan Moral para Akademisi dari Perguruan Tinggi, Agar Didengar Pihak Berkuasa, Jika Tidak, Bisa Tumbang Sebagaimana Terjadi di Negara Lain

  • 4 bulan yang lalu
Kardinal Indonesia, Ignatius Suharyo Hardjoatmdjo Pr, Uskup Agung Jakarta, dari Gerakan Nurani Bangsa, Rabu, 7 Februari 2024, Garisbawahi Seruan Moral para Akademisi dari Perguruan Tinggi, Menghadapi Pemilu Presiden, Rabu, 14 Februari 2024.

Agar didengar pihak yang berkuasa. Jika tidak, bisa tumbang sebagaimana terjadi negara lain.

Kritik para akademisi dan penyelenggaraan Pemerintah mesti seiring dan sejalan, agar pemerintahan tidak disalahgunakan.

Geraan Nurani Bangsa, keprihatinan terhadap keberpihakan Presiden Joko Widodo, karena anaknya Calon Wakil Presiden, Gibran Rakabuming Raka.

Berpasangan dengan Calon Presiden, Prabowo Subianto, Menteri Pertahanan.

Pernyatan Presiden Joko Widodo, di Jakarta, Sabtu, 24 Januari 2024, boleh kampanye dan memihak salah satu calon memunculkan kemarahan meluas.

Ini diperparah sikap Tentara Nasional Indonesia (TNI), Polisi Republik Indonesia (Polri) melakukan kriminalisasi terhadap masyarakat.

Banyak laporan oknum TNI dan Polri intens membujuk dan atau menteror sejumlah pihak agar dukung Prabowo Subianto Gibran Rakabuming Raka.

Rektor Universitas Katolik Soegjipranata Semarang, Ferdinandus Hindiarto, tolak diminta polisi beri testimoni positif Presiden Joko Widodo.

Gunarto, Rektor Universitas Islam Sultan Agung Semarang, tolak keinginan utusan Istana Negara membuat testimoni memuja-muja Joko Widodo.

Gerakan Nurani Bangsa menegaskan Negara tidak boleh dikorbankan demi kepentingan kelompok atau pelanggengan kekuasaan keluarga.

Dianjurkan