Koalisi Perubahan Tengah "Digoyang?" Ketua DPP NasDem Soal Kans Ganjar-Anies: Kami Terbuka untuk Bergandengan tangan.

  • 9 bulan yang lalu
Dalam kancah politik yang penuh dinamika jelang Pemilihan Presiden 2024, suara harmonis dari berbagai elemen partai menjadi sorotan.

Ketua DPP Partai NasDem, Effendi Choirie alias Gus Choi, dengan tegas menegaskan bahwa dalam persaingan politik, NasDem tak merasa terintimidasi oleh berbagai wacana, termasuk kemungkinan pasangan Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan dalam Pilpres 2024 yang diusulkan oleh PDIP.

Gus Choi membuka pintu luas terhadap ide-ide yang mengusung semangat positif, asal bertujuan untuk kemaslahatan bangsa dan negara.

Gus Choi menjelaskan bahwa dalam pandangan NasDem, semua pihak adalah saudara dan memiliki tanggung jawab yang sama dalam membangun negeri.

Pemikiran inklusif ini tercermin dalam filosofi partai yang ditekankan Gus Choi, yaitu bahwa dalam berpolitik, bersatu dalam bingkai bangsa adalah landasan utama.

Tidak ada ruang bagi sentimen merasa paling nasionalis atau besar, karena sejarah telah membuktikan bahwa keberhasilan tidak selalu ditentukan oleh ukuran.

Mengambil contoh dari sejarah dan realitas politik, Gus Choi mengingatkan bahwa ada momen di mana yang kecil mampu mengalahkan yang besar.

Dengan kata lain, dalam politik, tak ada yang pasti, dan keberhasilan tidak dapat diukur hanya dari seberapa besar sebuah partai atau figur tertentu.

NasDem menjunjung tinggi sikap percaya diri, inklusif, dan selalu membuka peluang untuk bekerjasama dengan siapapun demi kepentingan bersama.

Namun, Gus Choi juga menegaskan bahwa sikap terbuka dan inklusif tidak berarti NasDem setuju tanpa batas.

Gus Choi menjelaskan bahwa dalam konteks Anies Baswedan sebagai calon wakil presiden (cawapres) bagi capres lain, NasDem tidak membenarkannya.

Namun, ia menegaskan bahwa membayangkan dan membicarakan kemungkinan adalah hal yang sah dalam politik.

Gus Choi mengingatkan tentang filosofi NasDem yang sangat relevan, yaitu 'kalau kamu tidak suka jangan berlebihan, siapa tahu suatu saat yang tidak kamu sukai akan jadi temanmu.

Kalau mencintai, juga jangan berlebihan, karena siapa tahu suatu saat yang kamu cintai menjadi musuhmu.

Bukan begitu kesimpulannya [rela Anies cawapres]. Imajinasi orang tidak dilarang."

Dengan sikap yang jelas dan tegas namun tetap membuka peluang, Gus Choi mewakili semangat NasDem dalam menghadapi dinamika politik yang kompleks.

NasDem tidak hanya berbicara tentang kekuatan fisik dan angka, melainkan juga tentang kearifan melihat jauh ke depan, menghormati perbedaan, dan membangun kolaborasi yang mampu membawa Indonesia menuju masa depan yang lebih baik.

Dengan ini, Effendi Choirie, Ketua DPP Partai NasDem, mengingatkan tentang nilai-nilai yang melekat pada partainya.

Penulis: latifudin

Dianjurkan