Kritik Kebijakan Siswa Masuk Sekolah Jam 5 Pagi di NTT, FSGI Singgung soal Pertumbuhan Otak

  • tahun lalu
Kebijakan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur terkait siswa masuk sekolah jam 5 pagi menuai kontroversi. Tak sedikit yang mengkritiknya.

Salah satunya datang dari Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI). Mereka meminta Pemprov NTT membatalkan kebijakan itu.

FSGI mendorong Pemprov NTT mempertimbangkan kembali kebijakan itu karena sangat membahayakan tumbuh kembang anak karena tidak berpihak pada kepentingan terbaik bagi anak.

FSGI juga mengumpulkan pendapat sejumlah guru dan orangtua terkait kebijakan masuk sekolah pukul 05.00 WITA di NTT.

Hasilnya ternyata banyak orangtua yang tidak setuju dengan kebijakan Pemprov NTT yang dinilai tidak populer tersebut.

Resposnnya beragam mulai dari faktor keamanan anak saat menuju sekolah, transportasi yang sulit pada pagi hari dan kesiapan orang tua di rumah baik dalam menyediakan sarapan serta berbagai pertimbangan kesehatan anak.

Jika merujuk pada kajian tentang dampak buruk bagi anak-anak yang kurang tidur, maka kebijakan masuk sekolah pukul 05.00 WITA akan berdampak buruk pada tumbuh kembang anak termasuk terhadap kesehatan dan kemampuan belajarnya.

Apabila anak tidak cukup waktu tidurnya, maka akan ada dua fase yang sangat berpotensi terganggu yakni kesehatan tubuh dan pertumbuhan otaknya dapat terpengaruh.

Bahkan studi membuktikan bahwa anak-anak yang kurang jam tidurnya cenderung memiliki mood yang tidak stabil, mudah marah, sulit konsentrasi ketika melakukan sesuatu dan mengalami penurunan kemampuan belajar ketika di sekolah.

Selain itu, penelitian Journal Academic Pediatrics ini menunjukkan bahwa gangguan belajar, mengingat dan analisa pada anak usia sekolah dasar dapat disebabkan oleh kurangnya jam tidur saat anak masih berusia balita.

Pemprov NTT bersama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTT serta para Kepala SMA/SMK/SLB Negeri di Kota Kupang menyepakati kebijakan mengubah jam masuk sekolah dimajukan mulai pukul 05.00 WITA.

Sebelumnya, viral di media sosial Jam masuk sekolah siswa SMA/SMK/SLB di Nusa Tenggara Timur (NTT) menuai polemik karena dimajukan menjadi pukul 05.00 WITA.

Diketahui, kebijakan ini menjadi yang pertama di Indonesia di mana para pelajar masuk sekolah sebelum matahari terbit.

Kebijakan ini merupakan permintaan dari Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat.

Menurut Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTT Linus Lusi, tidak ada yang salah apabila kebijakan itu diterapkan. Ia mencontohkan pada sekolah Katolik maupun pesantren yang memulai aktivitasnya sejak pukul 05.00 WITA.

Dianjurkan