Anak-anak Kian Akrab dengan Layar Digital

  • last year
TEMPO.CO - Para peneliti di National Institutes of Health (NIH) Albany dan New York University Langone Medical Center, Amerika Serikat, menunjukkan fakta menarik bahwa “kecanduan” anak-anak terhadap perangkat digital meningkat. Hal ini terlihat dari waktu yang mereka habiskan di depan layar digital.

Ada peningkatan jumlah waktu cukup signifikan yang dihabiskan anakanak di depan televisi atau komputer serta telepon seluler yang disebut de ngan screen time. Sejak usia 12 bulan, anak-anak sudah akrab dengan layar digital. Waktu yang dihabiskan pada usia itu 53 menit. Lalu bertambah menjadi 150 menit pada usia 3 tahun. Adapun yang tertinggi adalah pada usia 8 tahun. Hasil penelitian ini diterbitkan dalam jurnal JAMA Pediatrics, pekan lalu.

“Hasil ini menunjukkan kebiasaan anak-anak berada di depan layar digital dimulai sejak usia dini,” kata penulis senior penelitian ini dan peneliti di cabang epidemiologi Eunice Kennedy Shriver National Institute of Child Health and Human Development (NICHD) NIH, Edwina Yeung.

Peneliti di NICHD menganalisis data dari Upstate KIDS Study. Data itu awalnya ditujukan untuk melihat perkembangan anak setelah menjalani perawatan infertilitas di New York pada 2008 hingga 2010. Para ibu dari 4.000 anak menjadi obyek penelitian ini.

Mereka diminta menjawab pertanyaan mengenai kebiasaan anak ketika berusia 12, 18, 24, 30, dan 36 bulan. Mereka juga diminta menjawab pertanyaan serupa ketika sang anak berusia 7 dan 8 tahun. American Academy of Pediatrics merekomendasikan agar anak di bawah 18 bulan menghindari paparan media digital. Untuk anak umur 18-24 bulan diperkenalkan secara bertahap, dan dibatasi waktunya menjadi 1 jam sehari untuk anak usia 2-5 tahun.

Hasilnya, para peneliti menemukan 87 persen anak-anak menghabiskan waktu di depan layar digital melebihi rekomendasi itu. Namun, pada usia 7 dan 8 tahun, waktunya turun menjadi di bawah 1,5 jam per hari. Para peneliti yakin penurunan ini terkait dengan waktu yang harus mereka bagi dengan kegiatan di sekolah.

Para peneliti kemudian membagi anak-anak menjadi dua kelompok berdasarkan pada waktu ratarata yang mereka habiskan di depan layar digital per hari pada usia 1-3 tahun.

Pada kelompok pertama, 73 persen peningkatan nya rendah, yakni dari ratarata 51 menit menjadi 1 jam 47 menit sehari. Adapun untuk kelompok kedua, 27 persen peningkatannya sangat tinggi, yakni dari 37 menit menjadi sekitar 4 jam sehari.

Tingkat pendidikan orang tua yang lebih tinggi diduga terkait dengan peluang inklusi yang lebih rendah pada kelompok kedua. Selain itu, anak perempuan lebih ba nyak di kelompok pertama dibandingkan dengan anak laki-laki. Adapun anakanak dari ibu yang baru pertama kali melahirkan ada kemungkinan berada dalam kelompok kedua.

Para peneliti juga mengklasifikasi anak-anak menjadi persentil berdasarkan total waktu harian mereka. Anak-anak lebih mungkin berada di persentil ke-10 atau tertinggi jika orang tua mereka hanya tamatan sekolah menengah atas atau anak-anak dari ibu yang baru mempunyai satu anak.

Dibandingkan dengan anak tunggal, anak kembar cenderung menjadi bagian dari kelompok dengan waktu tertinggi. Begitu pula dengan anakanak yang diasuh bukan oleh orang tuanya, mereka menghabiskan waktu di depan layar digital dalam kelompok kedua.

Subscribe: https://www.youtube.com/c/tempovideochannel

Official Website: http://www.tempo.co
Official Video Channel on Website: http://video.tempo.co
Facebook: https://www.facebook.com/TempoMedia
Instagram:https://www.instagram.com/tempodotco/
Twitter: https://twitter.com/tempodotco
Google Plus: https://plus.google.com/+TempoVideoChannel

Recommended