Diduga Disambar Petir, Meru Pura Luhur Uluwatu Terbakar

  • 2 tahun yang lalu
Sebuah meru tumpang tiga di area Pura Luhur Uluwatu, Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan terbakar sekitar pukul 21.00, Selasa (8/11). Penyebab terbakarnya atap meru di utamaning mandala tersebut diduga akibat tersambar petir. Sebab sejak sore hari terdengar sambaran petir yang sangat keras di Desa Pecatu.

Usai kejadian, wanita berkebaya putih mengaku selamat dari sambaran petir di insiden tersebut.

Dalam video itu, tampak seorang wanita memakai kebaya putih menceritakan pengalaman yang dialaminya di Pura Uluwatu. Ia merasakan semacam ada api menyambar tangannya, tetapi ia tidak mengalami hal buruk apapun.

"Tahu nggak? Tadi megang tirta. Kalau tidak megang Tirta tadi, saya udah mati. Karena pegang tirta, kesambar petir, terus meledak gitu kayak ada api," ungkapnya sambil memperagakan tengah memegang tirta.

Menurutnya, jika saat itu tidak memegang tirta, mungkin saja akan celaka. Video viral wanita yang diduga tahu peristiwa kebakaran di Pura Uluwatu, dengan cepat tersebar, baik melalui grup WhatsApp atau diunggah kembali di akun-akun Instagram.

"Secara logika, tangan harusnya terbakar. Tapi karena pegang tirta, nggak apa-apa. Suksma banget," imbuhnya di akhir video sambil menunjukkan masih ada percikan api di atas meru.

Di sisi lain, Bendesa Adat Pecatu I Made Sumerta tidak menampik meru terbakar lantaran ada petir. Ia menjelaskan, kebakaran terjadi tepat pada rahina (hari) Purnama, saat umat datang untuk sembahyang. Alhasil para pamedek yang tengah berada di area utama mandala pura kaget.

Percikan api tiba-tiba terlihat di ujung tumpang atau puncak palinggih. Tak lama berselang, api kian membesar gegara bagian atap palinggih berbahan ijuk. Petugas Pemadam Kebakaran Badung Selatan dikerahkan untuk menjinakkan si jago merah.

Atas peristiwa tersebut, pihaknya bersama pangempon pura, pangelingsir Puri Agung Jrokuta akan membahas rencana selanjutnya. Terutama terkait upacara pembersihan dan rehab palinggih.

Hal ini perlu dilakukan segera mengingat dua bulan ke depan akan digelar pujawali atau jatuh pada Anggara Kasih Medangsia. "Sementara sebelum rehab, perlu dilakukan upacara guru piduka," terang Sumerta.

Dianjurkan