Kolonel Priyanto Ngaku Ikhlas Jika Dipecat dari TNI AD

  • 2 tahun yang lalu
Selain dituntut hukuman penjara seumur hidup, Kolonel Priyanto selaku terdakwa kasus pembunuhan dua remaja di Nagreg, Jawa Barat juga terancam dicabut dari dinas di TNI.
Dalam hal ini, Priyanto sudah merasa ikhlas dan siap menerima tuntutan itu.
"Artinya untuk mencabut dari dinas TNI, kami juga sudah sepakat. Artinya, ya kami sudah ikhlas lah dari terdakwa bahwa dipecat pun terdakwa sudah terima," kata Penasehat Hukum Kolonel Priyanto, Mayor Chk TB Harefa usai sidang di Pengadilan Militer Tinggi II Jaktim pada Selasa (10/5/2022).
Pada sidang hari ini, Priyanto melalui penasihat hukum menyampaikan nota pembelaan atau pledoi atas tuntutan Oditur Militer Tinggi II.
Penasihat hukum mengklaim, korban Handi Saputra (17) dan Salsabila (14) dibuang ke Sungai Serayu, Jawa Tengah dalam kondisi meninggal dunia.
Atas hal itu, dalam pledoi hari ini, penasihat hukum meminta majelis hakim untuk menyatakan bahwa Priyanto tidak melakukan tindak pidana sebagaimana Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana dan Pasal 328 KUHP tentang penculikan.
"Jadi kami juga sepakat dengan Oditur tentang dakwaan Pasal 181 KUHP yang membuang mayat. Sementara Pasal 340, atau 338 itu kami bantah. Karena intinya bahwa saat terjadi tabrakan, kedua korban sudah meninggal dunia. Artinya, yang dibuang adalah mayat. Dan itu yang disampaikan dalam nota pembelaan kami," katanya.
Penasihat hukum terdakwa, Letda Chk Aleksander Sitepu dalam pembacaan pembelaannya meminta agar majelis hakim menyatakan bahwa Priyanto tidak melakukan tindak pidana dalam kasus ini.
Tindak pidana yang dimaksud adalah Pasal 340 Jo Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP dan dakwaan kedua alternatif pertama Pasal 328 KUHP Jo Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP.
Video Editor: Fatikha Rizki Asteria

Dianjurkan