Mengikuti Jemaah Ahmadiyah di Hari Pertama Puasa: Pernah Diintimidasi dan Dibilang Sesat
  • 2 tahun yang lalu
Hujan yang turun pada sore hari, tidak membuat para jemaah Ahmadiyah patah semangat untuk mempersiapkan takjil atau santapan berbuka puasa bagi para masyarakat sekitar dan para jamaah Masjid Al Mubarak di kawasan Jagakarsa, Jakarta Selatan.
Dua meja panjang dipasang. Terlihat berbagai makanan dan minuman diatasnya, mulai dari es buah hingga minuman hangat. Di meja tersebut terlihat tulisan "Kaum Ibu" dan "Kaum Bapak", untuk membedakan antara laki-laki dan perempuan.
Masjid Al Mubarak sudah berdiri sejak 1958. Masjid itu didirikan oleh salah seorang jawara bernama Saban usai ia dibaiat menjadi anggota Ahmadiyah di Petojo, Jakarta Pusat.
Menurut anak keturunan Saban, Zainudin menyebut alhamarhum ayahnya memiliki banyak tanah di wilayah Jagakarsa. Mengingat mendiang merupakan seorang jawara.
Zainudin mengaku mulanya Masjid Al Mubarak berukuran 7x9 meter. Masjid itu berdiri di tengah kebun dan sawah yang terhampar.
Masjid ini sejak awal memang didirikan untuk para jamaah Ahmadiyah. Namun bukan berarti masyarakat sekitar atau yang bukan merupakan jemaah ahmadiyah tidak dapat menggunakan masjid itu untuk beribadah.
Video Editor: Heriyanto