Harga Minyak Goreng Melonjak, Pedagang Makanan Pilih Kurangi Keuntungan

  • 2 tahun yang lalu
SEMARANG, KOMPAS.TV - Melonjaknya harga minyak goreng kemasan dan curah berdampak ke pedagang makanan atau kuliner. Pedagang makanan terpaksa memilih mengurangi keuntungan, daripada harus menaikkan harga dengan konsekuensi sepi pembeli.

Para pelaku usaha kuliner di Kota Semarang mengaku bingung menyiasati harga minyak goreng kemasan dan curah yang melonjak. Fajar, karyawan warung makan fried chicken di Jalan Badak Kota Semarang, mengaku tidak berani menaikkan harga makanan karena khawatir jumlah pembeli akan berkurang.

"Kesulitan mendapat minyak goreng, kadang dapatnya dikit dan irit-irit. Tidak menaikkan harga, takut konsumen lari. Lebih memilih untuk mengurangi keuntungan," ucap Fajar.

Hal senada juga dikeluhkan oleh Ani, salah satu pedagang lumpia di Jalan MT Haryono Kota Semarang. Ia terpaksa memilih mengurangi keuntungan untuk mempertahankan pelanggan di tengah harga minyak goreng kemasan mahal.

"Pengaruhnya terlalu besar dan kemahalan, dua liter Rp 50.000. Saya menggunakan kemasan karena lebih bening. Juga tidak menaikkan harga karena takut sepi," ujar Ani.

Para pedagang makanan berharap, harga minyak goreng kemasan dan curah dapat kembali normal dan mudah didapat, agar keuntungan yang diperoleh pedagang maksimal.

#minyakgoreng #minyakmelonjak #semarang

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/272411/harga-minyak-goreng-melonjak-pedagang-makanan-pilih-kurangi-keuntungan

Dianjurkan