Penjelasan BMKG Soal Fenomena Awan Berbentuk Tsunami di Polewali Mandar
- 2 tahun yang lalu
Cuaca buruk yang melanda wilayah Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat menimbulkan fenomena awan berbentuk gelombang panjang tsunami. Fenomena ini muncul bersamaan dengan angin kencang yang melanda daerah ini.
Inilah rekaman video saat kejadian fenomena awan yang berbentuk gelombang tsunami yang terjadi di Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat. Awan ini terlihat jelas berbentuk gelombang panjang yang membentang diatas langit Kota Polewali Mandar.
Awan ini membentuk garis horizontal dari arah utara hingga barat Kota Polewali. Sejumlah warga yang melihat kejadian ini mengaku panik dan takut akan terjadi bencana alam sebab fenomena ini terjadi bersamaan dengan angin kencang yang melanda daerah ini.
Menanggapi hal tersebut, prakirawan BMKG wilayah Majene Sultan Zakarian mengatakan awan ini merupakan awan arkus dengan ketinggian dua kilometer dan merupakan bagian dari awan komulus dan kolomunimbus. Biasanya awan ini akan menyebar dan hilang dengan sendirinya seiring dengan munculnya angin kencang dan turunnya hujan deras.
BMKG meminta agar warga tidak panik terkait fenomena alam ini. Meski demikian, BMKG tetap mengimbau agar masyarakat waspada mengingat kondisi cuaca buruk masih akan terjadi dalam beberapa hari kedepan. Asrianto/Metro TV.
Hai, Sobat Medcom.id! Kalau kamu punya video peristiwa menarik bisa mengirimkannya ke redaksi@medcom.id.
Penjelasan BMKG Soal Fenomena Awan Berbentuk Tsunami di Polewali Mandar
Inilah rekaman video saat kejadian fenomena awan yang berbentuk gelombang tsunami yang terjadi di Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat. Awan ini terlihat jelas berbentuk gelombang panjang yang membentang diatas langit Kota Polewali Mandar.
Awan ini membentuk garis horizontal dari arah utara hingga barat Kota Polewali. Sejumlah warga yang melihat kejadian ini mengaku panik dan takut akan terjadi bencana alam sebab fenomena ini terjadi bersamaan dengan angin kencang yang melanda daerah ini.
Menanggapi hal tersebut, prakirawan BMKG wilayah Majene Sultan Zakarian mengatakan awan ini merupakan awan arkus dengan ketinggian dua kilometer dan merupakan bagian dari awan komulus dan kolomunimbus. Biasanya awan ini akan menyebar dan hilang dengan sendirinya seiring dengan munculnya angin kencang dan turunnya hujan deras.
BMKG meminta agar warga tidak panik terkait fenomena alam ini. Meski demikian, BMKG tetap mengimbau agar masyarakat waspada mengingat kondisi cuaca buruk masih akan terjadi dalam beberapa hari kedepan. Asrianto/Metro TV.
Hai, Sobat Medcom.id! Kalau kamu punya video peristiwa menarik bisa mengirimkannya ke redaksi@medcom.id.
Penjelasan BMKG Soal Fenomena Awan Berbentuk Tsunami di Polewali Mandar