Pria China Bertemu Orang Tua Setelah 16 Tahun, Malu Tidak Lulus

  • 2 years ago
XI’AN / CHINA — Seorang pria China yang menghilang selama 16 tahun karena gagal lulus kuliah, akhirnya kembali bertemu dengan orang tuanya.


Wang, pria 39 tahun asal Shandong, bertemu dengan keluarganya di kota Xi’an pada 16 November lalu.


Momen mengharukan ini diliput oleh media lokal Xiashi News.


Dalam video, tampak Wang yang sedang menangis, berlutut sambil meminta maaf kepada ibunya yang pertama kali melihatnya sejak ia menghilang di tahun 2005.


Menurut pernyataan dari Otoritas Bea Cukai Xi’an, Wang adalah seorang siswa unggul di SMAnya di tahun 2001.


Wang sendiri berkuliah di Chang’an University yang termasuk perguruan tinggi Proyek 211 - istilah pemerintah Tiongkok untuk kategori lebih dari 100 universitas berpangkat tinggi di seluruh negeri.


Namun akibat kecanduan video games, Wang gagal lulus dan ia malu untuk pulang dan bertemu keluarganya.


Maka itulah ia memutuskan kontak dengan semua keluarganya yang tinggal di provinsi Shandong.




Selama 16 tahun, Wang bekerja melakukan semua pekerjaan sampingan yang tidak mengharuskannya mendaftar resmi ke pemerintah kota Xi’an, menurut Otoritas Bea Cukai Xi’an.


Hingga akhirnya ia terhubung kembali dengan keluarganya setelah ia muncul di kantor pemerintah Xi’an untuk memperbarui kartu identitasnya.


Pejabat pemerintah baru mengetahui bahwa Wang terdaftar sebagai orang hilang, dan segera menghubungi keluarganya di Shandong.


Ayah Wang berkata kepada Bailu TV bahwa selama 16 tahun terakhir ia telah mencari putranya di Xi’an setidaknya dua kali setahun.


"Setiap kali saya datang, saya akan tinggal selama sekitar satu minggu. Saya telah berjalan di setiap jalan di Xi'an dan pergi ke setiap kafe internet. Hati kami hancur karena tidak dapat menemukannya," kata ayah Wang.


Ibu Wang juga berkata kepada Xiashi News bahwa dia telah "bersiap untuk yang terburuk," dan selama bertahun-tahun mengira putranya kemungkinan besar sudah meninggal.


"Kami sudah lama tidak mendengar kabar darinya, dan itu membuat saya tidak senang setiap hari memikirkan apa yang bisa terjadi padanya," kata ibu Wang.


"Tapi aku tidak menyalahkannya. Aku hanya senang melihatnya lagi."

Recommended