China Pakai Nuklir Untuk Basmi Nyamuk
  • 3 years ago
CHINA — Para peneliti di China telah menerapkan teknologi nuklir dalam sebuah proyek pemberantasan nyamuk.


Itu adalah satu-satunya teknologi biologi modern yang berpotensi untuk membasmi nyamuk tertentu di suatu wilayah, sekaligus mengendalikan penularan penyakit melalui nyamuk tanpa menghasilkan polusi kimia.


Teknologi anti nyamuk ini menggunakan radiasi di lab untuk memandulkan nyamuk jantan.


Setelah dilepas, nyamuk jantan yang mandul akan kawin dengan nyamuk betina liar tanpa menghasilkan keturunan.


Menurut media lokal, Badan Energi Atom Internasional memuji penelitian ‘anti-nyamuk’ oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Nuklir dari Otoritas Energi Atom China (CAEA), yang didirikan dalam kemitraan dengan Universitas Sun Yat-sen pada tahun 2020.


Teknik ‘steril nyamuk’ adalah model penerapan teknologi nuklir hijau, yang menurut Wu Zhongdao - direktur lembaga penelitian tersebut - memiliki efektivitas yang kuat dan tahan lama, tidak menyebabkan polusi kimia yang membahayakan hewan lain atau menciptakan resistensi obat pada nyamuk, dilaporkan Guangzhong Daily.


Menurut Wu, itu adalah satu-satunya teknologi biologis modern yang memiliki potensi untuk membasmi nyamuk tertentu di suatu wilayah dan mengendalikan penularan penyakit.


Nyamuk telah membawa penyakit yang setidaknya membunuh lebih dari 700.000 orang tiap tahunnya, menurut WHO.


Salah satunya, Afrika Selatan, mengalami wabah malaria yang parah dan menyebabkan banyak kematian.


Di tahun 2020, Zhang Dongjing, peneliti dari pusat tersebut, pergi ke Johannesburg untuk memberikan panduan dan dukungan tentang teknik ‘steril nyamuk’ ke pusat penyakit menular nasional negara itu.


Teknik ini akan berdampak pada pengurangan morbiditas, menurut Zhang.


Selain pusat penelitian CAEA, Universitas Sun Yat-sen juga mendirikan "pabrik nyamuk" untuk memproduksi nyamuk jantan mandul secara massal.


Dengan hasil yang diharapkan, dari 40 hingga 50 juta nyamuk steril per minggu, China dapat memberikan kontribusi yang lebih besar dalam mengendalikan penyakit yang dibawa nyamuk di negara-negara berkembang dan memecahkan tantangan perawatan kesehatan masyarakat internasional.


Universitas Sun Yat-sen juga berencana untuk mendirikan tiga sampai empat tempat demonstrasi anti-nyamuk atau ‘Pabrik Nyamuk’ di Greater Bay Area Guangdong, Hong Kong, Makau dan mendirikan pangkalan pelatihan di luar negeri.