Sate Lilit Legendaris, Berjualan Sejak 60 Tahun Lalu

  • 3 tahun yang lalu
BALI, KOMPAS.TV - Di warung sederhana, di bawah pohon jambu inilah nenek Ni Wayan Rame menjajakan dagangannya. Buka mulai pukul 11:00 WITA, warung nenek Wayan menjual sajian legendaris berupa sate languan atau sate lilit, dan tum ikan laut.

Dikatakan legendaris karena nenek Wayan sudah mulai berjualan sate languan dan tum ikan selama lebih dari 60 tahun. Nenek Wayan bercerita, ia sudah mulai berjualan sejak jaman penjajahan Jepang.

Berbeda dari sate languan atau sate lilit pada umumnya, sate languan di warung nenek Wayan berukuran cukup besar. Satu porsi hidangan berisi tiga tusuk sate languan, lontong, tum ikan dan sambal ini dijual dengan harga 13 ribu rupiah saja.

Cara penyajian lontong sate languan nenek Wayan cukup unik. Ia wayan menghidangkannya dengan daun pisang yang dibentuk sedemikian rupa atau biasa disebut tekor daun pisang. Nenek Wayan menyebut, setiap harinya menghabiskan sekitar 12 kilogram daging ikan segar untuk membuat sate languan dan tum ikan.

Dianjurkan