Tinjau Pengerjaan Kereta Cepat, Jokowi Targetkan Akhir 2022 Sudah Bisa Diuji Coba dan Beroperasi
- 3 tahun yang lalu
JAKARTA , KOMPAS.TV Presiden Joko Widodo menyebutkan, progres pengerjaan kereta cepat Jakarta Bandung sudah mencapai 73%.
Hal ini ia sampaikan saat meninjau progres pengerjaan kereta cepat Jakarta Bandung (18/5) di salah satu tunnel.
"Saya melihat progres sampai hari ini, tadi dilaporkan kepada saya telah selesai 73%. Dan nanti tahun depan awal sudah masuk ke persiapan untuk operasi", ungkap Jokowi saat memberikan konpers yang disiarkan langsung melalui Youtube Sekretariat Presiden (18/5).
Ia memperkirakan, pengerjaan kereta cepat dapat diselesaikan pada akhir tahun 2022 mendatang.
"Dan diharapkan untuk akhir tahun 2022, kereta cepat Jakarta Bandung sudah bisa diujicobakan. Dan tentu saja setelah diuji coba langsung masuk ke operasional", tuturnya.
Selain itu, ke depannya Jokowi juga menyebut kereta ini dapat terintegrasi dengan beragam moda transportasi massal di Jakarta.
Hal ini guna mempermudah dan mempercepat mobilisasi masyarakat.
"Saya berharap, kereta cepat ini bisa terintegrasi dengan LRT di Jakarta, dengan MRT di Jakarta, sehingga ada sebuah efisiensi waktu, kecepatan, dan kita harapkan ini menjadi sebuah daya saing, competitiveness (daya saing) negara kita untuk bersaing dengan negara-negara lain", pungkasnya.
Hal ini ia sampaikan saat meninjau progres pengerjaan kereta cepat Jakarta Bandung (18/5) di salah satu tunnel.
"Saya melihat progres sampai hari ini, tadi dilaporkan kepada saya telah selesai 73%. Dan nanti tahun depan awal sudah masuk ke persiapan untuk operasi", ungkap Jokowi saat memberikan konpers yang disiarkan langsung melalui Youtube Sekretariat Presiden (18/5).
Ia memperkirakan, pengerjaan kereta cepat dapat diselesaikan pada akhir tahun 2022 mendatang.
"Dan diharapkan untuk akhir tahun 2022, kereta cepat Jakarta Bandung sudah bisa diujicobakan. Dan tentu saja setelah diuji coba langsung masuk ke operasional", tuturnya.
Selain itu, ke depannya Jokowi juga menyebut kereta ini dapat terintegrasi dengan beragam moda transportasi massal di Jakarta.
Hal ini guna mempermudah dan mempercepat mobilisasi masyarakat.
"Saya berharap, kereta cepat ini bisa terintegrasi dengan LRT di Jakarta, dengan MRT di Jakarta, sehingga ada sebuah efisiensi waktu, kecepatan, dan kita harapkan ini menjadi sebuah daya saing, competitiveness (daya saing) negara kita untuk bersaing dengan negara-negara lain", pungkasnya.