4 Isi Pertemuan Bilateral Presiden Jokowi dengan PM Vietnam Pham Minh Chinh

  • 3 tahun yang lalu
JAKARTA, KOMPAS.TV Presiden Joko Widodo melakukan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri baru Vietnam, Pham Minh Chinh di Istana Kepresiden Bogor, Jawa Barat.

Dalam pertemuan tersebut, ada 4 hal yang dibahas antara kedua pemimpin Asean tersebut.

Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi mengatakan, adapun empat poin yang dibahas dalam pertemuan tersebut adalah terkait kerja sama bidang kesehatan, ekonomi, batas negara ZEE, dan kondisi Myanmar.

Pentingnya penguatan kerja sama kesehatan. Kesehatan adalah hal utama dan kapan pandemi ini akan berakhir belum diketahui, oleh karenanya kerja sama di bidang kesehatan menjadi sangat penting. Presiden mendorong kedua negara untuk terus menyerukan kesetaraan akses vaksin bagi semua negara. Pentingnya peningkatan kerja sama ekonomi. Presiden mengajak Vietnam untuk menurunkan hambatan baik di bidang perdagangan maupun investasi. Presiden menekankan pentingnya percepatan perundingan perbatasan ZEE. Perundingan tersebut sudah berlangsung 11 tahun, dan Presiden menekankan pentingnya untuk mempercepat penyelesaian perundingan. Dan Presiden menyarankan agar tim teknis kedua negara dapat segera berunding kembali dan menyelesaikan negosiasi. Penyelesaian perundingan sangat penting, karena memberikan kejelasan mengenai wilayah ZEE masing-masing, mengurangi kemungkinan adanya insiden kapal-kapal nelayan, serta menekankan pentingnya bahwa klaim mengenai batas ZEE antar negara harus diselesaikan berdasarkan hukum internasional yaitu UNCLOS 1942. Terkait dengan perkembangan situasi di Myanmar. Kedua pemimpin melakukan tukar pandangan mengenai situasi terakhir di Myanmar, dan tentunya menyampaikan keprihatinan atas berlanjutnya kekerasan di Myanmar, dan terus jatuhnya korban jiwa. Vietnam menyampaikan apresiasi terhadap kepemimpinan Indonesia yang menginisiasi penyelenggaraan ASEAN Leaders Meeting atau (ALM)Seperti yang dikutip dari pernyataan Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi dalam video yang disiarkan langsung melalui akun Youtube Sekretariat Presiden (23/4).

Dianjurkan