Pasukan Turbo Lanjutkan Normalisasi Sungai Pasca Banjir, Pengerukan Sungai Jadi Target
- 3 tahun yang lalu
BANJARMASIN, KOMPAS.TV - kendati status tanggap darurat banjir telah berakhir, Pemerintah Kota Banjarmasin memastikan program normalisasi sungai di Kota Seribu Sungai tersebut tetap berlanjut.
Plt Kepala Dinas PUPR Banjarmasin, Doyo Pudjadi yang sebelumnya juga Ketua Satgas Normalisasi Sungai menegaskan kegiatan normalisasi sungai setelah tanggap darurat banjir akan dilanjutkan dengan pengerukan sejumlah sungai oleh pasukan turbo yang berada di bawah Bidang Sungai PUPR Banjarmasin.
Doyo mengaku bahwa pihaknya tidak main-main dengan program tersebut.
Hal tersebut ditunjukkan dengan melakukan refocusing atau realokasi anggaran di internal, ditambah pergeseran dana belanja tak terduga atau BTT dengan perkiraan biaya mencapai 10 milliar rupiah.
"Ini rupanya berlanjut, itu bisa dihitung bisa diperiksa, itu bukan ancaman tapi warning bagi kita supaya lebih waspada dan pemerintah kota melakukan hal yang sifatnya antisipatif," ucap Doyo.
"Kita akan komunikasi dengan setiap kecamatan dan kelurahan untuk warganya khusus di pinggir sungai untuk melakukan upaya Kesiapsiagaan, untuk sungainya kita jamin itu dikeruk dan dibersihkan," lanjutnya.
Hal ini juga sebagai salah satu upaya untuk mengantisipasi kemungkinan debit air pasang akan kembali meningkat di awal mei 2021.
Kondisi yang dikhawatirkan memicu banjir layaknya di bulan januari lalu.
Plt Kepala Dinas PUPR Banjarmasin, Doyo Pudjadi yang sebelumnya juga Ketua Satgas Normalisasi Sungai menegaskan kegiatan normalisasi sungai setelah tanggap darurat banjir akan dilanjutkan dengan pengerukan sejumlah sungai oleh pasukan turbo yang berada di bawah Bidang Sungai PUPR Banjarmasin.
Doyo mengaku bahwa pihaknya tidak main-main dengan program tersebut.
Hal tersebut ditunjukkan dengan melakukan refocusing atau realokasi anggaran di internal, ditambah pergeseran dana belanja tak terduga atau BTT dengan perkiraan biaya mencapai 10 milliar rupiah.
"Ini rupanya berlanjut, itu bisa dihitung bisa diperiksa, itu bukan ancaman tapi warning bagi kita supaya lebih waspada dan pemerintah kota melakukan hal yang sifatnya antisipatif," ucap Doyo.
"Kita akan komunikasi dengan setiap kecamatan dan kelurahan untuk warganya khusus di pinggir sungai untuk melakukan upaya Kesiapsiagaan, untuk sungainya kita jamin itu dikeruk dan dibersihkan," lanjutnya.
Hal ini juga sebagai salah satu upaya untuk mengantisipasi kemungkinan debit air pasang akan kembali meningkat di awal mei 2021.
Kondisi yang dikhawatirkan memicu banjir layaknya di bulan januari lalu.