Kepala BMKG: Siklon Seroja di NTT Tidak Lazim, Baru Pertama Kali Masuk Daratan
- 3 tahun yang lalu
JAKARTA, KOMPAS.TV - Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menjelaskan pola yang tidak lazim terkait dengan Siklon Seroja yang melanda wilayah Nusa Tenggara Timur hingga sebabkan banjir bandang.
Menurut Dwikorita, siklon tropis yang melanda NTT tidak seperti biasanya atau tidak lazim, karena baru pertama kali ada siklon yang masuk ke wilayah daratan di Indonesia. Dengan menggunakan hasil pantauan radar BMKG, Dwikorita menjelaskan gambaran dahsyatnya Siklon Seroja.
"Dan (Siklon Tropis) Seroja ini baru yang pertama kali benar-benar cukup dahsyat karena masuk sampai ke daratan. Ini yang tidak lazim," ucap Dwikorita dalam siaran langsung dari kanal YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (6/4/2021).
Ia pun membandingkan kondisi siklon yang pernah melanda Indonesia dengan siklon Seroja, di mana siklon sebelumnya tidak masuk ke daratan.
"Siklon terkuat sebelumnya adalah siklon Cempaka, itu di lautan, yang masuk ke darat hanya ekornya, sementara pusatnya ada di lautan," ujar Dwikorita.
Video editor: Agung
Menurut Dwikorita, siklon tropis yang melanda NTT tidak seperti biasanya atau tidak lazim, karena baru pertama kali ada siklon yang masuk ke wilayah daratan di Indonesia. Dengan menggunakan hasil pantauan radar BMKG, Dwikorita menjelaskan gambaran dahsyatnya Siklon Seroja.
"Dan (Siklon Tropis) Seroja ini baru yang pertama kali benar-benar cukup dahsyat karena masuk sampai ke daratan. Ini yang tidak lazim," ucap Dwikorita dalam siaran langsung dari kanal YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (6/4/2021).
Ia pun membandingkan kondisi siklon yang pernah melanda Indonesia dengan siklon Seroja, di mana siklon sebelumnya tidak masuk ke daratan.
"Siklon terkuat sebelumnya adalah siklon Cempaka, itu di lautan, yang masuk ke darat hanya ekornya, sementara pusatnya ada di lautan," ujar Dwikorita.
Video editor: Agung