Menkes Budi Gunadi Sadikin: Vaksin ini Menjadi Rebutan di Seluruh Dunia
- 3 tahun yang lalu
JAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri Kesehatan Budi Gunadi mengatakan bahwa vaksin Covid-19 menjadi rebutan di seluruh dunia.
"Rekan-rekan wartawan, vaksin ini menjadi rebutan di seluruh dunia. Dari 7,8 miliar manusia, 70 persennya divaksin supaya terjadi kekebalan komunal. Itu ada 5,5 miliar orang atau kali dua sebesar 11 miliar vaksin," ucap Menkes.
Hal tersebut disampaikan Menkes saat meninjau proses pelaksanaan vaksinasi Covid-19 terhadap 500 anggota Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, Rabu (3/3/2021).
Menkes menambahkan, Indonesia menjadi salah satu negara yang beruntung karena sudah mendapatkan vaksin Covid-19 walaupun belum sepenuhnya.
Hal ini pula yang menjadi alasan mengapa vaksinasi Covid-19 di Indonesia dilaksanakan secara bertahap.
"Banyak negara belum bisa mendapatkan vaksinnya. Termasuk negara maju juga baru mulai beberapa di Asia. Jadi Indonesia bersyukur kita bisa dapat, tapi sekali lagi karena masih rebutannya di seluruh dunia banyak sekali, memang bertahap kita vaksinasinya, jadi bapak ibu tolong bersabar," ujarnya.
Video Editor: Lisa Nurjannah
"Rekan-rekan wartawan, vaksin ini menjadi rebutan di seluruh dunia. Dari 7,8 miliar manusia, 70 persennya divaksin supaya terjadi kekebalan komunal. Itu ada 5,5 miliar orang atau kali dua sebesar 11 miliar vaksin," ucap Menkes.
Hal tersebut disampaikan Menkes saat meninjau proses pelaksanaan vaksinasi Covid-19 terhadap 500 anggota Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, Rabu (3/3/2021).
Menkes menambahkan, Indonesia menjadi salah satu negara yang beruntung karena sudah mendapatkan vaksin Covid-19 walaupun belum sepenuhnya.
Hal ini pula yang menjadi alasan mengapa vaksinasi Covid-19 di Indonesia dilaksanakan secara bertahap.
"Banyak negara belum bisa mendapatkan vaksinnya. Termasuk negara maju juga baru mulai beberapa di Asia. Jadi Indonesia bersyukur kita bisa dapat, tapi sekali lagi karena masih rebutannya di seluruh dunia banyak sekali, memang bertahap kita vaksinasinya, jadi bapak ibu tolong bersabar," ujarnya.
Video Editor: Lisa Nurjannah