Jepang Tunjuk ‘Menteri Kesepian’ - TomoNews
- 3 years ago
JEPANG — Pemerintah Jepang mengangkat seorang ‘Menteri Kesepian’ untuk mengatasi masalah bunuh diri warganya yang meningkat, terutama semenjak pandemi dilaporkan oleh Japan Times.
Perdana Menteri Jepang, Yoshihide Suga, telah menambahkan posisi Menteri Kesepian ke dalam kabinetnya sejak awal bulan Februari tahun ini.
Tetsushi Sakamoto ditunjuk untuk menjalankan perannya sebagai Menteri Kesepian dan juga bertugas untuk memerangi masalah penurunan angka kelahiran dan merevitalisasi ekonomi regional.
Tugas Menteri Kesepian berkaitan dengan masalah bunuh diri, kemiskinan dan hikikomori.
Menurut Badan Kepolisian Nasional Jepang, sebanyak 20,919 orang bunuh diri di tahun 2020. Lonjakan sebanyak 750 angka dari tahun sebelumnya dan ini pertama kalinya dalam 11 tahun terakhir.
Laporan juga menunjukkan lebih banyak orang meninggal karena bunuh diri di Jepang di bulan Oktober dibandingkan total kematian akibat Covid 19 di tahun 2020.
Suga menyatakan kekhawatirannya bahwa “lebih banyak wanita merasa kesepian dan cenderung bunuh diri” ia juga menginstruksikan Sakamoto untuk menyusun kebijakan ‘komprehensif’ untuk melawan kesepian.
Tidak hanya para wanita, Suga juga menyebutkan pandemi panjang ini berkontribusi pada orang-orang tua yang kini terjebak di dalam rumah serta mahasiswa yang tidak bisa menghadiri kelas.
SOURCES: JAPAN TIMES
https://www.japantimes.co.jp/news/2021/02/21/national/japan-tackles-loneliness/
Perdana Menteri Jepang, Yoshihide Suga, telah menambahkan posisi Menteri Kesepian ke dalam kabinetnya sejak awal bulan Februari tahun ini.
Tetsushi Sakamoto ditunjuk untuk menjalankan perannya sebagai Menteri Kesepian dan juga bertugas untuk memerangi masalah penurunan angka kelahiran dan merevitalisasi ekonomi regional.
Tugas Menteri Kesepian berkaitan dengan masalah bunuh diri, kemiskinan dan hikikomori.
Menurut Badan Kepolisian Nasional Jepang, sebanyak 20,919 orang bunuh diri di tahun 2020. Lonjakan sebanyak 750 angka dari tahun sebelumnya dan ini pertama kalinya dalam 11 tahun terakhir.
Laporan juga menunjukkan lebih banyak orang meninggal karena bunuh diri di Jepang di bulan Oktober dibandingkan total kematian akibat Covid 19 di tahun 2020.
Suga menyatakan kekhawatirannya bahwa “lebih banyak wanita merasa kesepian dan cenderung bunuh diri” ia juga menginstruksikan Sakamoto untuk menyusun kebijakan ‘komprehensif’ untuk melawan kesepian.
Tidak hanya para wanita, Suga juga menyebutkan pandemi panjang ini berkontribusi pada orang-orang tua yang kini terjebak di dalam rumah serta mahasiswa yang tidak bisa menghadiri kelas.
SOURCES: JAPAN TIMES
https://www.japantimes.co.jp/news/2021/02/21/national/japan-tackles-loneliness/