Inovasi Baru, ITS Ciptakan Alat Deteksi COVID-19 Lewat Bau Keringat

  • 3 tahun yang lalu
Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) mengembangkan alat pendeteksi COVID-19 secara cepat melalui bau keringat ketiak. Inovasi yang diberi nama i-Nose C-19 ini bekerja dengan cara mengambil sample dari bau keringat seseorang dan memprosesnya menggunakan artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan.



I-Nose C-19 diklaim memiliki tingkat keakuratan hingga 91 persen. Tim pengembangan perangkat lunak berbasis kecerdasan buatan yang dipimpin guru besar dari Departemen Teknik Informatika ITS Riyanarto Sarno mengembangkan alat pendeteksi COVID-19 melalui bau keringat ketiak yang dinamakan I-Nose C-19. I-Nose C-19 diklaim menjadi alat screening COVID-19 pertama di dunia yang mendeteksi melalui bau keringat ketiak.



Keringat ketiak adalah non-infectious yang berarti limbah maupun udara buangan I-Nose C-19 tidak mengandung virus COVID-19. Sampling dan proses berada dalam satu alat. Sehingga seseorang dapat langsung melihat hasil screening pada I-Nose C-19 dan proses yang lebih cepat. I-Nose C-19 juga dilengkapi fitur near-field communication.



Pengisian data cukup dengan menempelkan e-KTP pada alat deteksi cepat COVID-19 ini. Sertifikat hasil screening dari I-Nose C-19 dapat dikirim melalui whatsapp dan dilengkapi dengan QR code untuk mengetahui keaslian dan sertifikat. Bahkan tingkat akurasi diklaim mencapai 91 persen.



I-Nose C-19 sudah diserahkan ke sejumlah rumah sakit rujukan COVID-19 di Surabaya untuk membantu mempercepat proses mendeteksi orang-orang yang terduga terinfeksi virus COVID-19 maupun tidak. Seperti RSUD Dokter Soetomo Surabaya, Rumah Sakit Islam Jemursari Surabaya dan Rumah Sakit Islam Ahmad Yani Surabaya. Izin edar I-Nose C-19 masih dalam proses pengurusan agar segera dikomersialkan ke masyarakat. Rencananya harga penggunaan I-Nose C-19 ini hanya sepuluh ribu rupiah. Metro TV/Catur Irawan.
Inovasi Baru, ITS Ciptakan Alat Deteksi COVID-19 Lewat Bau Keringat