Tak Hanya Mahfud, Ridwan Kamil Juga Minta Kepala Daerah di Banten Diperiksa
- 3 tahun yang lalu
BANDUNG, KOMPAS.TV Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mempertanyakan keadilan hukum terkait pemeriksaan dirinya perihal kasus kerumunan yang disebabkan oleh pimpinan FPI Rizieq Shihab.
Menurutnya, peristiwa kerumunan di Bandara Soekarno Hatta juga seharusnya diusut.
Para kepala daerah yang menaungi wilayah Bandara juga seharusnya diperiksa.
"Kalau Gubernur Jawa Barat diperiksa, DKI diperiksa, kenapa peristiwa di bandara tidak diperiksa? Harusnya bupati tempat bandara yang banyak itu, gubernurnya juga, harusnya mengalami perlakuan hukum yang sama", ungkap Emil saat memberikan keterangan pers (16/12).
Selain itu, Emil juga meminta agar Menko Polhukam Mahfud MD juga diperiksa terkait kasus kerumunan tersebut.
Menurutnya, Mahfud juga harus bertanggung jawab atas kerumunan di Bandara Soekarno Hatta.
"Semua kekisruhan yang berlarut-larut ini dimulai sejak ada statement dari Pak Mahfud, yang mengatakan penjemputan HRS itu diizinkan.
Menurut Emil, pernyataan tersebut telah ditafsirkan oleh banyak orang untuk datang ke Bandara Soekarno Hatta. Akibatnya, kerumunan luar biasa pun tak bisa dihindari.
Menurutnya, peristiwa kerumunan di Bandara Soekarno Hatta juga seharusnya diusut.
Para kepala daerah yang menaungi wilayah Bandara juga seharusnya diperiksa.
"Kalau Gubernur Jawa Barat diperiksa, DKI diperiksa, kenapa peristiwa di bandara tidak diperiksa? Harusnya bupati tempat bandara yang banyak itu, gubernurnya juga, harusnya mengalami perlakuan hukum yang sama", ungkap Emil saat memberikan keterangan pers (16/12).
Selain itu, Emil juga meminta agar Menko Polhukam Mahfud MD juga diperiksa terkait kasus kerumunan tersebut.
Menurutnya, Mahfud juga harus bertanggung jawab atas kerumunan di Bandara Soekarno Hatta.
"Semua kekisruhan yang berlarut-larut ini dimulai sejak ada statement dari Pak Mahfud, yang mengatakan penjemputan HRS itu diizinkan.
Menurut Emil, pernyataan tersebut telah ditafsirkan oleh banyak orang untuk datang ke Bandara Soekarno Hatta. Akibatnya, kerumunan luar biasa pun tak bisa dihindari.