Kontes Burung Berkicau Di Masa Kenormalan Baru
- 3 tahun yang lalu
PALEMBANG, KOMPAS.TV - Sempat vakum akibat Pandemi Covid-19, pencinta burung di Palembang akhirnya bisa menyalurkan hobi dengan mengikuti Kontes Burung.
Kontes diadakan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan, di masa kenormalan baru.
Mengambil lokasi di Asrama Haji Palembang, pecinta burung berkicau di Palembang bisa menyalurkan hobi dengan menggelar kontes burung setelah sempat vakum karena Pandemi Covid-19.
Kali ini 2 kategori kontes yang dilombakan, yakni kicau dan kecantikan burung.
Pada kategori kicau burung, ribuan burung yang berlomba menyanyikan suara terbaik mereka.
Beberapa jenis burung yang diperlombakan, mulai dari Murai Batu, Kacer, Cucak Ijo, Lovebird dan Kenari.
Sementara, kontes kecantikan burung diikuti burung jenis Lovebird. Penilaian diberikan berdasarkan aspek keindahan fisik burung mulai dari paruh, bulu hingga kaki.
Gelaran ini diadakan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan, yang mengharuskan peserta dan juri wajib memakai masker dan menjaga jarak.
Selama pandemi, kemampuan kicau burung menurun, karena jarang beradu tanding. Pemilik burung hanya melakukan perawatan dan latihan bersama skala kecil.
Kembali bersilaturahmi antar pecinta burung, kontes burung diharapkan bisa memperbaiki ekonomi penangkar yang memberi andil melestarikan burung.
#Kontes #BurungBerkicau #Palembang
Kontes diadakan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan, di masa kenormalan baru.
Mengambil lokasi di Asrama Haji Palembang, pecinta burung berkicau di Palembang bisa menyalurkan hobi dengan menggelar kontes burung setelah sempat vakum karena Pandemi Covid-19.
Kali ini 2 kategori kontes yang dilombakan, yakni kicau dan kecantikan burung.
Pada kategori kicau burung, ribuan burung yang berlomba menyanyikan suara terbaik mereka.
Beberapa jenis burung yang diperlombakan, mulai dari Murai Batu, Kacer, Cucak Ijo, Lovebird dan Kenari.
Sementara, kontes kecantikan burung diikuti burung jenis Lovebird. Penilaian diberikan berdasarkan aspek keindahan fisik burung mulai dari paruh, bulu hingga kaki.
Gelaran ini diadakan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan, yang mengharuskan peserta dan juri wajib memakai masker dan menjaga jarak.
Selama pandemi, kemampuan kicau burung menurun, karena jarang beradu tanding. Pemilik burung hanya melakukan perawatan dan latihan bersama skala kecil.
Kembali bersilaturahmi antar pecinta burung, kontes burung diharapkan bisa memperbaiki ekonomi penangkar yang memberi andil melestarikan burung.
#Kontes #BurungBerkicau #Palembang