Perjuangan Mengajar Anak-anak Rimba di Baca Tulis
  • 3 tahun yang lalu
JAMBI, KOMPAS.TV - Salah satu kader pendidikan suku anak dalam, Gentar di desa Mukekal kabupaten Tebo setiap hari rutin mengajarkan anak-anak rimba untuk membaca dan menulis di bawah kebun kelapa sawit.

Para anak-anak ini terus berusaha belajar dan menuntut ilmu pengetahuan mulai dari membaca, menulis dan berhitung.

Gentar rutin setiap hari mengajar anak-anak di dalam kawasan hutandan perkebunan.

Ia berharap supaya generasi penerus suku anak dalam menjadi pintar dan bisa duduk di pemerintahan.

Waktu mengajar kini di tentukan oleh siswa itu sendiri, lantaran anak-anak ini juga bekerja ke kebun membantu orang tua untuk menyadap karet atau mencari buruan ke hutan.

Bahkan dalam satu hari ada dua atau tiga orang siswa yang ada, namun Gentar tetaplah mengajar.

Sejak sekolah orang rimba sako ninik tuo ini di buka di dalam kawasan hutan dan perkebunan, sudah puluhan anak suku dalam belajar, bahkan sebagian sudah bisa membaca dan berhitung.

Sejumlah anak-anak suku dalam merasa senang belajar walaupun di bawah kebun kelapa sawit.

Salah satu suku anak dalam Bersih bercita-cita ingin menjadi dokter, supaya bisa membantu keluarga dan warga suku anak dalam berobat, karena selama ini banyak orang rimba yang sakit.

Sementara itu Komunitas Konservasi Warsi selalu mendampingi suku anak dalam untuk terus memberikan pendidikan, bahkan membentuk kader-kader yang ada di dalam kawasan hutan.

Warsi juga mendorong dan membantu suku anak dalam yang melanjutkan ke sekolah formal, mulai dari SD,SMP,SMA bahkan sampai ke perguruan tinggi.


Dianjurkan