Anyaman Karpet dari Serat Pisang Abaka Menembus Pasar Eropa dan Amerika
  • 3 tahun yang lalu
PALEMBANG, KOMPAS.TV - Salah satu usaha yang masih bertahan di tengah pandemi Corona adalah anyaman karpet. Walaupun mengalami penurunan penjualan sebesar 50 persen, usaha ini masih memiliki pangsa pasar di luar negeri.

Para ibu-ibu membuat anyaman karpet berbahan serat batang pisang abaka. Mereka membagi tugas untuk memisahkan dan memintal benang.

Industri kerajinan anyaman karpet dari serat pisang abaka ini berasal dari kawasan Sukarela, Palembang, Sumatera Selatan.

Seluruh pekerjaan dalam proses pembuatan anyaman, mulai dari pemintalan benang, penganyaman, hingga pewarnaan, semua dilakukan secara manual tanpa bantuan mesin listrik.

Serat yang kasar dan cepat meresap air serta mudah dibersihkan, membuat anyaman karpet dan keset dari serat pisang abaka ini banyak diminati.

Walaupun mengalami penurunan, usaha anyaman karpet tetap bertahan karena sudah memiliki pangsa pasar dari Amerika dan Eropa.

Untuk pasar luar negeri, anyaman serat pisang abaka dijual dengan harga mulai dari 5 hingga 10 dollar Amerika Serikat per meter.

Semua pegawai diwajibkan menerapkan protokol kesehatan dengan memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, dan menjaga jarak fisik.

Dianjurkan