4 Napi Lakukan Penipuan Gunakan Nama Pejabat di 17 Negara, Kerugian Rp 332 Juta
- 4 tahun yang lalu
JAKARTA, KOMPAS.TV - Polisi menangkap empat orang penipu yang mencatut nama Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.
Keempat tersangka yang merupakan narapidana melakukan aksinya dari balik sel penjara.
Kerugian akibat aksi tersangka mencapai Rp 332 juta.
Dalam melakukan aksinya, para tersangka mengaku sebagai Menlu RI, Duta Besar RI, dan Konsulat Jenderal RI.
"Jadi pelaku ini membuat akun WhatsApp, di dalam akun WhatsApp nya itu mencantumkan identitas dan profil ibu menteri luar negeri, kemudian duta besar, kemudian juga konsulat jenderal, dan anggota DPR," ujar Brigjen Slamet Uliandi.
Brigjen Slamet juga mengatakan korban dari keempat tersangka ini tersebar di 17 negera diantaranya Malaysia, Rusia, Jepang dan Belgia.
"Mereka melakukan di 17 negara sasaran operasi dan sudah berhasil yakni Amerika, Canada, Korea Selatan, Belanda, Rusia, Jepang, Brunei Darussalam, Sudan, Singapura, Uni Emirate Arab, Malaysia, Australia, Korea Utara, Arab Saudi, Mexico, Belgia, dan Spanyol, dan ini dilakukan di dalam lapas," lanjutnya.
Modus yang dilakukan oleh empat napi ini adalah berpura-pura melakukan jual-beli kurma dan berpura-pura menjadi keluarga pejabat yang membutuhkan uang.
Polisi telah menyita 16 ponsel yang disembunyikan di masing-masing sel pelaku sebagai barang bukti.
Keempat tersangka yang merupakan narapidana melakukan aksinya dari balik sel penjara.
Kerugian akibat aksi tersangka mencapai Rp 332 juta.
Dalam melakukan aksinya, para tersangka mengaku sebagai Menlu RI, Duta Besar RI, dan Konsulat Jenderal RI.
"Jadi pelaku ini membuat akun WhatsApp, di dalam akun WhatsApp nya itu mencantumkan identitas dan profil ibu menteri luar negeri, kemudian duta besar, kemudian juga konsulat jenderal, dan anggota DPR," ujar Brigjen Slamet Uliandi.
Brigjen Slamet juga mengatakan korban dari keempat tersangka ini tersebar di 17 negera diantaranya Malaysia, Rusia, Jepang dan Belgia.
"Mereka melakukan di 17 negara sasaran operasi dan sudah berhasil yakni Amerika, Canada, Korea Selatan, Belanda, Rusia, Jepang, Brunei Darussalam, Sudan, Singapura, Uni Emirate Arab, Malaysia, Australia, Korea Utara, Arab Saudi, Mexico, Belgia, dan Spanyol, dan ini dilakukan di dalam lapas," lanjutnya.
Modus yang dilakukan oleh empat napi ini adalah berpura-pura melakukan jual-beli kurma dan berpura-pura menjadi keluarga pejabat yang membutuhkan uang.
Polisi telah menyita 16 ponsel yang disembunyikan di masing-masing sel pelaku sebagai barang bukti.